Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Donny Gahral Sebut Habib Rizieq Tak Selevel Dialog dengan Jokowi, Refly Harun: Sangat Merendahkan

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun kecewa dengan pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Dialog dengan Jokowi, Refly Harun: Sangat Merendahkan 

TRIBUNJATENG.COM- Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun kecewa dengan pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian.

Disebutkan Donny Gahral Adian mengatakan bahwa dialog empat mata antara Habib Rizieq dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu dilakukan karena tidak selevel.

Menanggapi hal itu Refly Harun sangat menyayangkan ucapan Donny Gahral.

Hal itu tampak pada akun Youtube Refly Harun yang tayang pada Sabtu (5/11/2020).

Baca juga: Pengantin Wanita Ini Hanya Bisa Pasrah saat Ditelanjangi Keluarga Suami untuk Cek Keperawanan

Baca juga: BREAKING NEWS: Sedang Wudu, Satu Warga Tertimbun Tanah Longsor di Tawangmangu Karanganyar

Baca juga: Ditemui Bupati, Demo Tolak Radikalisme di Kompleks Alun-Alun Banjarnegara Bubarkan Diri

Baca juga: Gus Mus Menangis Ingatkan Ulama dan Habib Dakwah Tanpa Mencaci dan Menghina

Menurut Refly Harun memang sebaiknya dialog itu dilakukan ketika ada sesuatu hal yang tidak sependapat atau satu frekuensi.

Menanggapinya Refly Harun mengatakan untuk apa berdialog dengan orang yang satu frekuensi.

"Kalau sikap Juru Bicara Istana sudah seperti itu, menjadi hal yang berat. Tapi kita perlu garis bawahi, apa yang dikatakan itu tidak sepenuhnya suara istana kalau menurut terminologi Moeldoko," ujar Refly.

Karena menurut Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, hanya tiga orang yang bisa menjadi suara Istana yaitu Moeldoko sendiri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Refly beranggapan bahwa mungkin saja Donny menafsirkan sendiri melalui pengamatannya.

"Yang kedua tidak mutu bertemu Habib Rizieq. Jadi kalaupun penting bertemu levelnya bukan level Habib Rizieq, yang bisa bertemu Jokowi hanya sekelas Kyai Haji Aqil Siradj, sekelas Buya Syafii Ma'arif, sekelas Ayzumardi Azra," urai Refly.

Refly mengatakan untuk apa lagi berdialog dengan orang yang sudah satu pemikiran. Karena hakekat dari dialog sendiri untuk menyambungkan pendapat yang berbeda.

"Justru dialog itu dengan orang yang berbeda pendapat, berbeda pemahaman dan pemikiran, bukan orang yang satu arus. Kalau satu arus namanya curhat, atau ya bincang-bincang biasa saja," katanya.

Dialog itu untuk menemukan atau menyambungkan sebuah percakapan agar tersambung, kalau sudah tersambung tak perlu lagi diadakan dialog.

Karena tanpa dialog pun sudah mencapai kata sepakat.

Refly Harun menyebut memang pertemuan Habib Rizieq dengan presiden Jokowi harus dilakukan.

"Tapi kan Habib Rizieq selalu mengomentari pemerintah, nah justru pemerintah harus menunjukkan. 'Hey sini Habib Rizieq, Anda selalu mengkritik kami, apa sih salah kami?' nah Habib Rizieq tunjukkan," ujar Refly.

Refly Harun menilai jika yang dikatakan Hbaib Rizieq itu sebuah kebenaran maka seharusnya dijadikan ajang untuk perbaikan.

Namun ketika salah ya tidak usah diambil pusing.

"Katakan, 'Bib, apa yang Anda katakan itu tidak benar. Anda sudah 3 tahun di luar negeri jadi perkembangannya sudah tidak begitu lagi', tapi kan untuk itu juga jangan lupa bahwa seorang Habib Rizieq juga kan mengikuti dinamika ketatanegaraan di Republik Indonesia walau berada di Arab Saudi," ucapnya.

Menurutnya apa yang disampaikan oleh Donny Gahral Adian terlalu merendahkan seorang Habib Rizieq.

Menurut Refly Harun Habib Rizieq memiliki jutaan pengemar di tanah air.

Ingin Dialog

Ustad Haikal Hassan menangis lantaran selama ini Habib Rizieq Shihab hanya ingin berdialog dengan Presiden Jokowi namun selalu ada yang menghambat.

hal itu dikatakan Haikal Hassan di acara ILC yang tayang pada Selasa (17/11/2020).

Haikal Hasan hadir dalam undangan sebagai juru bicara Persatuan Alumni (PA) 212 dan jubir Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. memberi penjelasan.

Selama 3,5 tahun Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi, ia dan tim 212 berusaha memulangkan ketua FPI.

Namun, ia mengaku dipersulit untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Kepulangan Rizieq ke Indonesia pada tanggal 10 November 2020 awalnya direncanakan secara diam-diam.

Lalu, setelah tiba di Petamburan akan diumumkan melalui pers conference.

Haikal Hasan pun mengungkap, pihaknya ingin berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2017.

Namun, Haikal Hassan mengaku banyak pihak-pihak yang berupaya menghambat Habib Rizieq Shihab untuk berdialog dengan Presiden Jokowi.

Menurut Haikal Hassan, Habib Rizieq Shihab tidak disukai oleh negara karena dia punya banyak massa pendukung.

"Saya dengan jelas mengatakan, Habib Rizieq tidak disukai negara karena selalu ada hambatan. Sejak tahun 2017, bang Karni, Habib Rizieq itu ingin dialog, tapi selalu ada yang menghambat," ujarnya.

Haikal Hassan lalu mempertanyakan sosok yang menjadi penghambat pertemuan Habib Rizieq Shihab dengan Presiden Jokowi.

"Jujur-juruan saja, terbuka saja. Siapa yang menghambat itu?," tanya Haikal dengan mata yang berkaca-kaca.

Haikal Hassan menilai Presiden Jokowi tidak anti dengan Habib Rizieq.

Sementara Habib Rizieq juga tidak anti dengan Presiden Jokowi.

Menurutnya, selama ini ada ada orang di balik Jokowi yang selalu menghambat pertemuan Jokowi dengan Rizieq Shihab.

"Pak Jokowi, tolong dengar ini loh. Sejak 2017 kami mau diskusi. Enggak ada, enggak bisa,' ujarnya.

haikal Hassan menegaskan selama ni Habib Rizieq ingin berdialog dengan Presiden Jokowi utnuk melakukan rekonsiliasi.

Namun, sayangnya kenginan Habib Rziieq itu tidak ditanggapi baik oleh pemerintah.

"Habib Rizieq baru pulang, dia lagi capek-capek pegang mic, langsung berkata; 'kami ingin dialog'. Tapi lihat sambutannya, enggak ada rekonsiliasi," ujarnya.

Haikal Hassan menegaskan Habib Rizieq bukanlah musuh negara maupun aparat keamanan.

"Habib Rizieq bukanlah musuh negara. Dia bukan bandar narkoba, bukan musuh TNI, bukan musuh Polri juga, namun dia musuh ketidakadilan," tegasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved