Berita Pekalongan
Anak-anak Warga Rogoselo Pekalongan Dilatih Kesenian Karawitan Selama Pandemi Covid-19
anak anak Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dilatih memainkan alat musik tradisional Gamelan Jawa.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Banyak anak sekarang yang tidak bisa lepas dari handphone, bahkan di masa pandemi Covid-19 pendidikan tatap muka pun ditiadakan.
Dalam pembelajaran mereka harus daring, dari daring ini banyak rumah, balai desa, menyediakan Wiffi untuk belajar anak ditengah pandemi Covid-19.
Namun, setelah melakukan pembelajaran daring banyak anak-anak memanfaatkan WiFi gratis itu untuk memainkan game.
Sesekali mata mereka, memandang channel youtube yang menyuguhkan berbagai macam isi cerita.
Guna mengurangi kecanduan handphone, anak anak Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dilatih memainkan alat musik tradisional Gamelan Jawa.
Adapun kegiatan ini diinisiasi oleh kepala desa setempat sekaligus untuk mengisi kegiatan ditengah pandemi Covid-19.
"Berlatih karawitan tujuannya untuk melestarikan budaya asli bangsa Indonesia dan nguri nguri budaya Jawa."
"Bahkan, saat ini kesenian khas Jawa sudah mulai tidak dilirik oleh anak-anak milenial, mereka lebih gandrungi musik-musik luar negeri, dengan berlatih musik gamelan ini saya berharap anak-anak tetap melestarikan budaya jawa," kata Kepala Desa Rogoselo Saronto usai meresmikan Seni Budaya Satriyo Laras Desa Rogoselo, Minggu (6/12/2020).
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 anak-anak belajar melalui daring, guna mengikuti kegiatan belajar ia memasang WiFi.
Namun, setelah di cek ternyata usai belajar ada beberapa anak anak malah bermain game.
"Selama pandemi ini saya menyediakan Wifi di rumah, jadi anak anak bisa belajar secara online.
Setelah tak cek usai belajar mereka malah bermain game."
"Saya akhirnya punya inisiatif, kebetulan di desa ada alat musik tradisional gamelan, dari situlah anak-anak saya tawarkan untuk belajar bermain gamelan dan banyak anak-anak mau berlatih karawitan," ujarnya.
Dalam latihan ini, pihaknya bahkan mendatangkan guru seni untuk melatih mereka.
"Anak-anak belajar dua kali seminggu dengan dilatih oleh guru seni dan dalam pelatihan, mereka tetap mengedepankan protokoler kesehatan dengan mengenakan masker dan jaga jarak," imbuhnya.