Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Seleb

BCL dan Edric Tjanda Swab Tanpa Tenaga Medis, Ketua Satgas Covid-19 Ungkap Bahayanya

BCL tampak memasukan alat swab ke dalam rongga hidung Vidi ALdiano dan Nino RAN

Editor: muslimah
YOUTUBE
BCL 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Saat ini tersedia tiga jenis tes corona yang sesuai strandar, mulai dari rapid tes, swab PCR dan swab Antigen.

Beberapa artis rutin melakukan tes virus corona sesudah mereka melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang.

Tidak sedikit juga yang melakukan tes swab mandiri tanpa pendampingan tenaga medis.

Salah satunya Bunga Citra Lestari, dia melakukan tes untuk Vidi Aldiano.

Baca juga: Viral Video Konvoi Bawa Bendera PDIP di Solo Seusai Gibran Menang, Ini Kata Timses

Baca juga: Beredar Sprindik Pengadaan Alat Rapid Test Erick Thohir, Ini Penjelasan KPK

Baca juga: Ini Daftar 10 Ruas Jalan di Semarang yang Ditutup untuk Menekan Kasus Covid-19

Baca juga: Sosok Sri Mulyani: Lanjutkan Dominasi Suami yang Juga Mantan Bupati Klaten & Juragan Sapi Kaya Raya

g
Bunga Citra Lestari melakukan swab tes untuk Vidi Aldiano. (Instagram/bclsinclair)

BCL tampak memasukan alat swab ke dalam rongga hidung Vidi ALdiano dan Nino RAN.

Pasalnya, BCL bukan tenaga profesional untuk melakukan tes terhadap virus corona.

Tidak selesai sampai BCL saja, ada Edric Tjandra juga melakukan hal serupa.

Edric jelas-jelas mengaku melakukan tes swab antigen sendiri.

Dia mencolok hidungnya sendiri dengan alat swab di rongga hidungnya.

c
Edric Tjandra melakukan swab antigen secara mandiri. (Instagram/edrictjandra)

Grid.ID mencoba melakukan konfirmasi kepada Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i apakah tindakan tersebut dianjurkan atau tidak.

Sebagai tenaga medis, dr. Adda'i tidak menganjurkan seseorang melakukan swab tes mandiri, bukan dilakukan oleh tenaga medis.

"Sangat tidak disarankan, engga boleh, saya sebagai tenaga medis melarang itu supaya tidak diikutin banyak orang.

Udah pandemi ini engga selesai, ditambah gitu semakin banyak penularan, minimbulkan rasa aman yang palsu," kata dr. Muhamad Fajri Adda'i kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Rabu (9/12/2020).

Mengapa tidak disarankan?

Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i, yang pertama teknik swab yang salah sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved