Berita Semarang
Masih Banyak Warga Kota Semarang yang Belum Ambil Kartu Bas Merdu
Selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Semarang menggelontor bantuan sosial kepada warga yang terdampak.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Semarang menggelontor bantuan sosial kepada warga yang terdampak.
Bantuan diberikan sejak April lalu berupa paket sembako.
Kemudian mulai September, Pemerintah Kota Semarang mengubah metode pemberian bansos.
Baca juga: Ini Alasan 3 Peserta Indonesian Idol 2021 Prada, Rizky dan Lorenzo Mengundurkan Diri
Baca juga: Kaesang Pangarep Bocorkan Chat Gibran Minta Ditransfer Rp 35 Ribu: Saldomu Ki Piro
Baca juga: Ini 7 Kontestan Indonesian Idol yang Tampil Showcase Malam Ini, 3 Peserta Mengundurkan Diri
Baca juga: Hendi Digadang Jadi Calon Potensial Pilgub DKI Jakarta
Pemkot tidak lagi mendistribusi paket sembako, melainkan mengganti dengan kartu Bas Merdu (bantuan sosial melalui kartu).
Kartu tersebut berisi saldo Rp 100 ribu per bulan yang dapat dibelanjakan sembako di warung-warung yang telah ditunjuk.
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar mengatakan, seluruh kartu Bas Merdu sudah tercetak dan terdistribusi kepada masyarakat.
Namun, ada beberapa masyarakat yang tidak mengambil kartu tersebut.
Bahkan, ada juga masyarakat yang sudah mengambil namun dikembalikan lagi kepada BNI 46 selaku bank yang bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk distribusi bansos.
Pihaknya belum menghitung berapa banyak kartu yang tidak diambil.
Pihaknya telah mengerahkan seluruh tim Dinas Soisal untuk mengecek persoalan mengapa warga tidak mengambil kartu tersebut.
Petugas akan mencari tahu apakah undangan belum tersampaikan kepada masyarakat atau terdapat persoalan lain semisal telah pindah rumah atau telah meninggal.
Begitu juga dengan persoalan warga yang mengembalikan kartu akan ditelusuri lebih lanjut.
"Persoalan-persoalan itu kami inventaris.
Nanti awal tahun kami akan sampaikan permasalahannya apa saja," papar Muthohar, Selasa (22/12/2020).
Dia menduga, warga yang mengembalikan ataupun tidak mengambil kartu Bas Merdu karena ingin mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementrian Sosial.