Berita Internasional
Daftar Negara di Asia yang Ditemukan Virus Corona Jenis Baru, Ini Sikap Indonesia
Temuan varian baru virus corona di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru di dunia. Kasus Covid-19 di banyak negara belum terkendali, bahkan peningkat
TRIBUNJATENG.COM - Temuan varian baru virus corona di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru di dunia.
Kasus Covid-19 di banyak negara belum terkendali, bahkan peningkatannya melaju lebih cepat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya.
Baca juga: 3 Pemain Timnas U-19 Indonesia Reaktif Covid-19 Tetap Diberangkatkan Ke Spanyol
Baca juga: Viral Video Dikira Nyimak Pengajian, Ternyata Emak-emak Sedang Nobar Sinetron Ikatan Cinta
Baca juga: Komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Disebut Angin Segar Bagi Masyarakat Indonesia
Baca juga: Di Lokasi Ledakan Nashville Ditemukan Potongan Tubuh, Diduga Bom Bunuh Diri
Strain tersebut diberi nama "VUI-202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut.
Selain Inggris, Perancis melaporkan kasus pertama dari varian baru virus corona pada Sabtu, (26/12/2020).
Kasus itu berasal dari seorang pria warga negara Perancis yang kembali ke negaranya setelah mengunjungi London, Inggris, pada 19 Desember 2020.
Setibanya di Perancis, pria itu dites positif terinfeksi varian baru virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri.
Di Asia, temuan varian baru virus corona juga ditemukan di sejumlah negara.
Berikut negara di Asia yang telah mengonfirmasi adanya varian baru virus corona:
Singapura
Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi 21 kasus Covid-19 pada Rabu (23/12/2020).
Satu di antaranya merupakan kasus virus corona mutasi baru dari Inggris.
Pasien adalah seorang pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/12/2020).
Kasus itu teridentifikasi sebagai kasus nomor 58.504. Ia tinggal di Inggris selama studinya sejak Agustus 2020.
Pasien yang tak disebutkan identitasnya ini tiba di Singapura pada 6 Desember 2020 dan melakukan karantina selama dua minggu sesuai protokol.