Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sebut Kata Indomie Bisa Diartikan Tawaran Berhubungan Intim di Negara Ini, Saking Digilainya

Bersama pulsa dan uang, Indomie bahkan disebut sebagai salah satu pemicu dari tingginya angka kehamilan di Ghana

Editor: muslimah
Tribunnews.com
Ilustrasi PSK 

Ini menunjukkan betapa buruknya kemiskinan tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda di negara tersebut jika mereka harus menggunakan eksploitasi dan seks untuk bertahan hidup.

Kami hanya bisa berharap bahwa pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah untuk kemudian membantu gadis-gadis sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin) sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri.

Sosok di balik nikmatnya rasa Indomie

Ya, seperti diketahui, selain di Indonesia, Indomie juga tenar di negara-negara lain, khususnya di benua hitam.

Tercatat ada Ghana dan Nigeria yang memiliki warga dengan 'tergila-gila' pada produk-produk Indomie.

Namun, pernahkan Anda bertanya-tanya, siapa sosok di balik nikmatnya rasa Indomie itu? 

Usut punya usut, sosok di balik rasa Indomie yang menggegerkan para bule baru-baru ini ternyata bernama Nunuk Nuraini.

Ia disebut sebagai penemu resep Indomie yang beragam itu.

Dilansir dari Hipwee.com, Ibu Nunuk sangat mengedepankan bahan-bahan alami dalam tiap resep yang ia pilih—lepas dari klaim banyak orang bahwa bumbu Indomie tidak sehat.

Lalu kenapa ia jarang dikenal orang?

Ibarat guru silat, ia lebih tenang ketika berada di padepokannya alih-alih pamer kekuatan di gelanggang dunia persilatan.

Pun begitu dengan Ibu Nunuk yang memilih jarang tampil di depan umum.

Ia memilih tetap berada di padepokannya (baca: dapur) untuk mengembangkan varian baru produk mie instan kondang itu.

Kabarnya, Ibu Nunuk sudah 26 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood. Ia adalah lulusan Teknologi Pangan Universitas Padjajaran Bandung.

Tidak semua resep Indomie kita tahu, tapi Ibu Nunuk memberi sedikit bocoran.

“Bumbunya harus diproses dengan minyaknya. Bawang merah, bawang putih, cabai, kadang santan sesuai dengan rasa yang ingin dicapai.

Awalnya membuat skala kecil dulu, baru nanti dibuat skala besar,” ujarnya, seperti dilansir dari Kapanlagi.com. (Intisari)

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved