Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Fadli Zon Tantang Menag Yaqut Cholil Qoumas Berdebat Soal Populisme Islam: Apa Urusannya Urusi Ini?

Tantangan itu dilontarkan Fadli Zon terkait pernyataan Gus Yaqut mengenai populisme Islam

Editor: muslimah
Istimewa
Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas. 

TRIBUNJATENG, JAKARTA - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut, diajak bertarung oleh politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Pertarungan dalam artian berdebat di ruang publik.

Tantangan itu dilontarkan Fadli Zon terkait pernyataan Gus Yaqut mengenai populisme Islam.

Fadli Zon menyatakan tantangannya kepada Gus Yaqut itu melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada Senin (28/12/2020).

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini 29 Desember 2020 Terkuaknya Masa Lalu Andin

Baca juga: Perbandingan Matahari Buatan Korsel dan China, Apa Bedanya dan Apa Manfaatnya?

Baca juga: Sinopsis Film Black Sea Bioskop Trans TV Malam Ini Pukul 23.30 WIB Perburuan Harta Karun Nazi

Baca juga: 5 Kapal Asing Asal Malaysia & Vietnam Curi Ikan Ditenggelamkan, Lambung Diisi Pasir Lalu Dicor

"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu “populisme”, “populisme Islam"," tulis Fadli Zon.

Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga menautkan sebuah berita mengenai pernyataan Gus Yaqut terkait populisme Islam.

Dikutip dari KompasTv, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, Indonesia berdiri karena ada berbagai agama yang ada di Indonesia.

"Saya sampaikan berkali-kali di banyak kesempatan dan saya kira ini masih sangat kontekstual meskipun posisi berbeda, dulu ketika masih aktif di Gerakan Pemuda Ansor dan Banser," kata Yaqut dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/12/2020).

"Saya selalu katakan tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, tidak ada Kristen, tidak ada Katolik, tidak ada Hindu, tidak ada Buddha, tidak ada Konghucu, dan tidak ada agama-agama lokal yang lain," ucapnya.

Karena itu, Indonesia berdiri karena kesepakatan antarkultur dan agama.

"Indonesia itu berdiri sebagai kesepakatan antarkultur, antarbudaya, dan agama yang ada di Indonesia, jadi barang siapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa keindonesiaan," katanya.

Namun, akhir-akhir ini, kesepakatan itu tampak mulai goyah. Salah satunya karena ada pihak-pihak yang menjadikan agama sebagai norma konflik.

"Itu norma yang kemarin sempat berkembang atau istilah kerennya populisme Islam. Saya tidak ingin, kita semua tentu saja tidak ingin populisme Islam ini berkembang luas sehingga kita kewalahan menghadapinya," ujar dia.

Menurut Menag, agama adalah inspirasi bukan aspirasi.

"Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahasa paling ekstrem siapa pun yang berbeda dengan keyakinannya, maka dia dianggap lawan atau musuh, yang namanya musuh atau lawan ya harus diperangi," katanya.

Karena itu, dia mengajak semua menjadikan agama sebagai sumber kedamaian.

"Saya mengajak kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Fadli Zon Tantang Debat Menag Gus Yaqut Terkait Ucapan Populisme Islam, 'Apa Urusannya Ngurusi ini'

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved