Berita Regional
Seorang Remaja Tewas Mengenaskan Dikeroyok 10 Anggota Geng Motor
Lukanya parah, tulang rusuk remuk semua dan tulangnya mengenai hatinya sehingga robek," katanya.
Di pinggir sungai itu, korban dianiaya lagi secara membabi buta.
Riko kemudian menyebutkan 10 nama tersangka.
Korban selanjutnya dibawa oleh saksi berinisial D ke klinik di Batangkuis untuk mendapatkan pertolongan medis.
Pihaknya mendapat laporan tindak pidana penganiayaan itu pada Jumat (11/12/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Setelah mendapat laporan ada tindak pidana kemudian dibentuk timsus dipimpin Kanit Pidum, setelah pulbaket dan mendapat video sedang dianaya di TKP, tim reskrim mengamankan 3 orang (berinisial) TI, BA, AP, sisanya masih DPO.
Luka (korban) di kepala, benturan benda tumpul," katanya.
Modus sakit hati
Dijelaskannya, penganiayaan terhadap ZS dilatarbelakangi ketersinggungan salah satu tersangka berinisial BA (18).
Menurut keterangan tersangka, korban mengancam BA sehingga kemudian menghubungi rekan-rekannya lalu menganiaya korban yang sedang melintas menggunakan sepeda motor.
"Motif para tersangka menganiaya, dikarenakan korban mengancam BA sehingga tersinggung.
Kemudian mengainiaya korban bersama tersangka lainnya.
Mereka ini kami duga adalah kelopmpok geng motor," katanya.
Cerita ibu korban ungkap percakapan terakhir
Ibu kandung ZS, Julika (42) warga Jalan Batangkuis, Desa Bintang Meria, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, tak kuasa menahan tangisnya ketika diminta untuk menyampaikan perasaannya usai pemaparan Riko.
Di sela-sela pengungkapan kasus, Juli meminta agar pihak kepolisian mengungkap dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat menganiaya putranya hingga tewas.