Berita Purbalingga
Sempat Naik, Harga Telur dan Cabai di Pasar Segamas Purbalingga Mulai Turun
Meski mendekati tahun baru 2021 ini, beberapa komoditas harganya berangsur turun
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG. COM, PURBALINGGA - Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Purbalingga mengalami kenaikan sejak menjelang Natal dan Tahun Baru 2021. Tidak terkecuali di Pasar Segamas, Purbalingga.
Sejumlah komoditas semisal telur, minyak goreng, bawang merah dan cabai mengalami kenaikan di banding bulan sebelumnya.
Meski mendekati tahun baru 2021 ini, beberapa komoditas harganya berangsur turun.
Telur yang sebelumnya harganya sempat melambung, diakui pedagang Pasar Segamas Yuni, kini harganya mulai berangsur turun. Komoditas lain yang harganya sempat melonjak namun kini mulai turun adalah cabai.
"Cabai turun dari Rp 55 ribu per kilogram jadi Rp 50 ribu sekarang, " katanya, Selasa (29/12/2020)
Di sisi lain, harga beberapa komoditas lain belum turun, bahkan kembali mengalami kenaikan. Ia mencontohkan harga bawang merah yang tadinya Rp 20 ribu perkilogram naik menjadi Rp 24 ribu.
Harga minyak goreng kemasan (refill) menurut dia juga masih tinggi dan belum mengalami penurunan. Tiap karton minyak goreng rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar Rp 10 ribu.
Kepala UPT Pasar Segamas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Adi Narwanto mengatakan, harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Segamas sejak menjelang Natal dan Tahun Baru rata-rata masih stabil. Meski ia mengakui ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan semisal cabai dan daging.
Aktivitas masyarakat yang mulai berangsur normal di era adaptasi kebiasaan baru menurut dia memengaruhi peningkatan daya beli masyarakat. Volume pengunjung di Pasar di akhir tahun ini pun mulai berangsur naik, meski diakuinya masih jauh lebih sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Ini jam segini saja (siang) Pasar sudah sepi. Biasanya dulu masih ramai, " katanya
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengakui sejumlah komoditas barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga saat ini.
Fenomena semacam ini biasa terjadi ketika menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 karena kebutuhan masyarakat meningkat. Ini biasanya dipicu panic buying (pembelian karena panik) menjelang libur akhir tahun.
Tetapi ia menilai kenaikan harga barang kebutuhan akhir tahun ini masih wajar, tidak seperti periode sama di tahun-tahun sebelumnya. Ia juga belum melihat adanya panic buying yang memicu lonjakan harga di pasar.
Masa pandemi Covid 19 diakuinya cukup memengaruhi daya beli masyarakat, termasuk pada momentum akhir tahun ini. Terlebih pemerintah membuat kebijakan pembatasan libur akhir tahun sehingga banyak warga di perantauan yang tak pulang.
"Saya belum melihat ada panic buying seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya. (*)