Berita Purbalingga
Bukan Sekadar Curhat, "Pesan Suara" Jadi Jembatan Komunikasi Antara Warga dan Pemkab Purbalingga
Layanan Pesan Suara, menjadi kegiatan baru yang bisa dilakukan masyarakat saat Car Free Day (CFD) di Alun-alun Purbalingga.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Layanan Pesan Suara, menjadi kegiatan baru yang bisa dilakukan masyarakat saat Car Free Day (CFD) di Alun-alun Purbalingga.
Layanan tersebut memungkinkan masyarakat untuk menceritakan keluh kesah, isi hati dan perasaannya masing-masing, baik sesuai tema atau bahkan di luar tema yang diberikan.
Berdasarkan pantauan Tribunjateng.com, beberapa masyarakat terlihat cukup antusias dengan adanya layanan tersebut.
Baca juga: Deretan Tugas Unik Damkar Purbalingga: Evakuasi Pancing, Rayakan Ultah Hingga Damaikan Kekasih
Mulanya, mereka yang sedang berjalan memutari alun-alun terlihat mendekat sejenak ke stand Pesan Suara karena merasa penasaran.
Kemudian penjaga stand menjelaskan maksud dan tujuan layanan tersebut, sehingga mereka pun tertarik dan ikut serta menyampaikan suaranya.
Tema yang diangkat dalam layanan Pesan Suara kali ini ialah Pesan kepada Orang Tua.
Beberapa masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa ikut serta mengungkapkan isi hatinya melalui layanan ini.
Salah satunya ialah Rumiati, warga Purbalingga asal Penambongan.
Dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca, ia menyatakan mengungkapkan isi hatinya yang tengah merindukan sosok ayah yang kini telah tiada dalam Pesan Suara tersebut.
Selain mengungkapkan perasaannya, ia juga menyatakan mendoakan almarhum ayahnya agar mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan.
"Ya senang si dengan adanya layanan ini, saya jadi bisa mengungkapkan perasaan saya kepada almarhum ayah saya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hamzah Asadullah, Tim Media Internal Bupati menyatakan, selain bertujuan memberikan ruang bagi masyarakat Purbalingga untuk mengungkapkan isi hatinya, layanan tersebut juga bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
"Selain curhatan dan ungkapan perasaan, di layanan tersebut masyarakat juga bisa mengungkapkan aspirasinya kepada pemerintahan. Nanti kita rangkum, kita ambil peran apa si yang bisa pemerintah berikan," jelasnya.
Baca juga: Ini Perlakuan Polres Purbalingga Kepada Pelaku Unjuk Rasa Anarkis yang Masih Berstatus Pelajar
Hamzah menuturkan, selain dapat mengungkapkan isi hatinya, masyarakat juga mendapatkan hadiah berupa snack yang bisa mereka pilih sendiri.
Ia juga mengatakan, kedepannya layanan tersebut akan terus diselenggarakan dengan tema yang berbeda-beda setiap pekannya.
"Temanya nanti akan kita perbarui setiap dua pekan sekali, atau bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan pemerintah. Masyarakat pokoknya bebas mau mengungkapkan apa saja, mau curhat ataupun aspirasi semua bisa diungkapkan disini," ucapnya. (*)
| Slamet Trail Run 2025 Jadi Magnet Wisata Mancanegara, Wabup Dimas: Dongkrak Ekonomi di Purbalingga |
|
|---|
| Puluhan Siswa SMAN 1 Bukateja Diare Usai Santap MBG, Sampel Makanan Kunci Sudah Hilang |
|
|---|
| Pemilik Toko Kelontong Jual Ribuan Butir Obat Terlarang di Purbalingga, Terancam Penjara 12 Tahun |
|
|---|
| Museum Prof DR R Soegarda Purbakawatja Terapkan Sistem Barcode untuk Koleksi |
|
|---|
| UPLAND Tahap Dua, Purbalingga Kembangkan Kapulaga di Kecamatan Rembang dan Karangmoncol |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.