Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Netizen Cek Tidak Ada Nama Jokowi di Daftar Penerima Vaksin Covid-19, Jubir Vaksin Beri Penjelasan

Dia menggunakan NIK presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut

Editor: muslimah
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi berbincang dengan seorang perawat yang menangani pasien covid-19 via video call. 

Netizen Cek Tidak Ada Nama Jokowi di Daftar Penerima Vaksin Covid-19, Jubir Vaksin Beri Penjelasan

TRIBUNJATENG.COM - Dalam satu kesempatan Presiden Joko Widodo pernah mengatakan akan menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin virus corona.

Namun, ternyata namanya tak ada dalam daftar penerima saat nomor induk kependudukan (NIK) di cek di website.

Beredar sebuah unggahan tentang warganet yang mencoba mengecek apakah Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.

Postingan tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021.

Dia menggunakan NIK presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan, dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan tidak ada data yang terbobol.

Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:

1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”

2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.

3. Gak ada data yang bobol, literally cuma cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.

4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%? Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved