Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Stasiun Kereta Api Kudus Diusulkan Menjadi Museum

Stasiun Kereta Api Kudus diusulkan ‎menjadi museum kereta sehingga bisa menjadi destinasi wisata sejarah.

Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA
Stasiun Kereta Api Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -  Stasiun Kereta Api Kudus diusulkan ‎menjadi museum kereta sehingga bisa menjadi destinasi wisata sejarah.

Lembaga Penjaga dan Penyelamat Karya Budaya Bangsa (LPKBB) Kudus akan menyurati PT KA‎I agar stasiun tersebut tidak dibiarkan mangkrak.

Ketua LPKBB Kudus, Sancaka Dwi Supani ‎menjelaskan, Stasiun Kereta Api Kudus merupakan peninggalan sejarah yang harus dilestarikan.

Pasalnya, stasiun kereta api tersebut pernah menjadi moda ‎transportasi yang berjaya pada masanya.

"Makanya stasiun kereta ini harus dilestarikan bisa menjadi museum kereta api di Ambarawa, jangan dibiarkan mangkrak," jelas dia, Rabu (6/1/2021).

Menurut dia, stasiun kereta api itu masih dipakai untuk mengangkut penumpang pada tahun 1880 yang menghubungkan Semarang-Juwana.

‎Namun fungsi pelayanannya berakhir sekitar tahun 1980-an karena tidak ada lagi penumpang yang memanfaatkannya.

"Tahun 1977 masih beroperasi, jadi sekitar 1980-an sudah tidak beroperasi sampai sekarang," ucapnya.

Saat itu‎, kereta yang dipakai masih menggunakan kereta uap. Tidak seperti kereta sekarang ini menggunakan mesin diesel.

‎"Pakainya kereta kecil, sebutannya sepur klutuk atau trem," ujar dia.

Tokoh-tokoh nasional juga sudah pernah menggunakan moda transportasi tersebut saat berkunjung ke Kabupaten Kudus.

"Dulu Soekarno datang ke Kudus juga menggunakan kereta api tersebut," ucapnya.

Supani menjelaskan, pemanfaatan stasiun tersebut untuk museum dapat mengingatkan generasi muda terhadap sejarah bangsa.

Pasalnya‎ stasiun tersebut, kata dia, pernah menjadi lokasi agresi militer saat masa penjajahan belanda.

Sisa‎-sisa perjuangan bangsa itu dapat terlihat dari dinding yang berlubang terkena tembakan peluru.

"‎Masih bisa terlihat dari lubang-lubang di atas stasiun itu sisa-sisa tembakan pelurunya masih terlihat," ujarnya.

‎Berdasarkan pantauan Tribun Jateng, stasiun itu sudah tertutup seng. Namun tetap bisa masuk lewat pintu depan.

Bagian lantainya kotor, kemudian semak belukar juga mengelilingi di sekitar stasiun.‎ Beberapa kendaraan terparkir di dalamnya.

Bahkan beberapa warga juga tengah berfoto di sana, di antaranya Solichul (15) dan Aril Fimanca (16), warga Tanjungkarang‎, Kabupaten Kudus.

Solichul menjelaskan, baru pertama kali datang ke sana untuk berswafoto. Dia tahu tempat itu dari temannya.

"Tempatnya bagus, kuno. Jadi bagus buat foto-foto. Makanya saya ke sini," jelas dia.

Dia juga setuju jika stasiun itu diusulkan menjadi Museum Kereta ‎Api untuk menarik wisatawan.

"Ya setuju kalau bisa ‎jadi museum," kata dia. (raf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved