Jenderal Idham Tak Mau Perpanjangan Jabatan Kapolri
Kapolri Jenderal Po Idham Azis berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta agar Presiden segera menunjuk pengganti dirinya.
JAKARTA, TRIBUN - Menjelang masa pensiunnya pada 1 Februari, Kapolri Jenderal Po Idham Azis berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta agar Presiden segera menunjuk pengganti dirinya sebagai pemimpin Korps Bhayangkara.
"Iya benar (Kapolri telah bersurat-Red)," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi wartawan mengenai kabar yang beredar secara daring melalui pesan di aplikasi WhatsApp tentang Jenderal Idham yang telah menyurati Presiden Jokowi.
Menurut dia, surat tersebut diserahkan secara resmi kepada Mensesneg Pratikno. Dari informasi yang dihimpun, Idham menyampaikan hal itu saat melakukan serah terima jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional dan Kapolda Banten di ruang Rupatama, Mabes Polri, pada Selasa (5/1) lalu.
"Surat tersebut sudah diserahkan kepada Mensesneg Pratikno kemarin (Rabu-Red)," jelasnya.
Hal itu mengisyaratkan Idham Azis tak ingin diperpanjang masa jabatannya sebagai Kapolri di Korps Bhayangkara.
Rencananya, pengganti Idham akan digodok oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri serta Kompolnas untuk diusulkan kepada Presiden. Nantinya, Presiden Jokowi akan membawa nama yang telah dipilih itu ke Komisi III DPR untuk uji kepatutan.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti semmpat menyatakan, pihaknya akan menyampaikan usulan nama calon Kapolri kepada Presiden dalam waktu dekat, atau sebelum DPR selesai reses. "Jadi nantinya saat DPR selesai reses, Presiden dapat mengirimkan surpres kepada DPR," ujarnya.
Poengky mengungkapkan, saat ini Kompolnas masih menyaring calon-calon Kapolri berdasarkan kriteria pasal 11 ayat (6) UU No. 2/2002 dan menyandingkannya dengan kriteria masukan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan internal Polri.
Perwakilan internal Polri tersebut diwakili alumni Akpol lintas generasi, tokoh masyarakat, serta para Purnawirawan Polri yang diwakili Kapolri dan Wakapolri pada masanya.
"Calon-calon yang berprestasi, rekam jejak, dan integritas terbaik akan kami sampaikan kepada Presiden dalam waktu dekat," tuturnya.
Saat ini sejumlah nama mencuat menjelang masa purnabakti jenderal berbintang empat itu. Tiga perwira tinggi (Pati) Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) disebut berpeluang menggantikan Idham.
Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono; Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar; dan Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Komisi III DPR, Herman Herry menuturkan, semua nama yang mengemuka, terutama pati Polri bintang tiga berpotensi menjadi calon kapolri. Terkait dengan adanya pihak yang mengusulkan nama-nama calon Kapolri, hal itu dinilai sah-sah saja.
"Silakan saja (usulan ke Presiden-Red), semua kembali pada hak prerogatif presiden untuk diusulkan ke DPR. DPR akan melakukan fit and proper test, sesuai nama yang diusulkan presiden," tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengungkapkan, pergantian Kapolri tinggal menunggu waktu. Presiden Jokowi disebut telah mengantongi nama Calon Kapolri.