Penanganan Corona
Puluhan Perawat Terpapar Covid-19, Pelayanan Corona di RSUD Kendal Tersendat
"Rencana kami akan perbantukan dari dokter di puskesmas atau dokter yang bertugas di wilayah Kendal
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Puluhan tenaga kesehatan di RSUD dr Soewondo Kendal terpapar Covid-19. Akibatnya, pelayanan pasien corona dan pasien dengan riwayat penyakit umum tersendat.
Tak hanya itu, pihak RSUD dr Soewondo juga telah memberikan informasi melalui papan pengumuman yang bertuliskan pelayanan IGD sementara waktu dibatasi karena ruang perawatan penuh dan banyak petugas yang terpapar Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari pihak RSUD yang menyebutkan ruang isolasi pasien Covid-19 penuh, sementara puluhan tenaga keperawatan dan dokter diisolasi karena terpapar Covid-19.
Kata Moh Toha, situasi tersebut membuat pelayanan pasien Covid-19 di RSUD sempat lumpuh. "Kamar isolasi Covid-19 di RSUD penuh, tenaga medis lumpuh banyak yang terpapar Covid-19," terangnya, Jumat (8/1/2021).
Kondisi itu memaksa Pemkab Kendal sesegera mungkin mencarikan solusi agar penanganan pasien Covid-19 maupun Non-Covid-19 di RSUD tetap berjalan dengan normal.
"Rencana kami akan perbantukan dari dokter di puskesmas atau dokter yang bertugas di wilayah Kendal.
Untuk perawat, sore ini kami panggil tenaga CPNS bidang keperawatan untuk mulai bekerja.
Meski belum mempunyai SK, nanti kompensasi pihak rumah sakit bersedia menanggungnya," terang Moh Toha.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pihaknya membenarkan bahwa terdapat sejumlah tenaga kesehatan di RSUD dr Soewondo Kendal terpapar Covid-19.
Rinciannya, 20 tenaga keperawatan, dan 8 tenaga dokter.
Guna mengatasi hal itu, Dinkes Kendal telah memanggil 8 dokter intership yang bertugas di Kendal untuk membantu penanganan medis di RSUD.
Sementara 20 tenaga perawat diambil dari peserta CPNS bidang keperawatan yang rencananya mulai diaktifkan sore ini.
"Total ada 20 perawat dan 8 dokter yang kami usulkan. Kalau ruang isolasi bisa ditangani dengan memanfaatkan ruang isolasi di 4 rumah sakit swasta," ujarnya.
Dikonfirmasi, Direktur RSUD dr Soewondo, dr Haris Tiyanto juga membenarkan kabar tenaga kesehatannya terpapar Covid-19.
Meski begitu, Haris memastikan bahwa pelayanan kesehatan di RSUD dr Soewondo tetap berjalan dengan baik.
Hanya saja, kata Haris, pelayanan di ruang IGD terganggu karena ruang penanganan dan tenaga medis yang membidangi banyak yang terpapar corona.
"Kami tetap melayani pasien dengan baik. Jadi kekurangan tenaga kesehatan yang di IGD. Sore ini ada tambahan tenaga perawat baru yang akan dipanggil duluan," tuturnya.
Perihal ketersediaan ruang isolasi pasien Covid-19, Haris menegaskan jumlah kapasitas ruang isolasi yang ada saat ini masih bisa menampung pasien. Akan tetapi, katanya, jumlahnya mendekati batas ruang yang telah disediakan.
"Ruang isolasi kapasitasnya masih menampung, namun ya mendekati penuh," ujarnya.
Pastikan Peralatan dan Anggaran Covid-19 Aman
Sekda Kendal, Moh Toha memastikan jumlah peralatan, obat-obatan hingga APD di Kabupaten Kendal masih cukup. Anggaran untuk penanganan Covid-19 pun masih tersedia.
Katanya, Pemkab Kendal telah menambah anggaran Rp 1,9 miliar kepada Dinkes untuk kebutuhan penanganan Covid-19.
"Kalau dana dan alat aman. Kalau tidak salah kamar isolasinya lebih dari 60 unit. Dan sekarang rumah sakit swasta juga bersedia menampung pasien corona," katanya.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus, Pemkab Kendal telah mengusulkan sejumlah ruangan di dua hotel untuk menambah jumlah kapasitas ruang isolasi yang ada.
Hanya saja, dua hotel tersebut belum juga dilakukan verifikasi kelayakan sebagai tempat isolasi pasien corona.
"Penambahan ruang isolasi di hotel sudah diusulkan namun belum diverifikasi. Kalau nanti terpaksa, ya bikin tenda perawatan untuk menampung pasien. Sampai saat ini belum sampai dibuat di lorong-lorong si, masih di dalam ruangan," tuturnya.
Pihaknya berharap kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar saat keluar rumah. Hal itu dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kendal. (Sam)