Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengenal Critical Eleven 11 Menit Waktu Kritis Penerbangan Pesawat

Critical Eleven atau 11 menit waktu kritis penerbangan pesawat.Hal tersebut pernah ditulis oleh Ben Sherwood dalam bukunya, The Survivors Club - The

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KOMPAS.COM
Mengenal Critical Eleven 11 Menit Waktu Kritis Penerbangan Pesawat 

"Kemarin itu ada tiga nelayan memberikan informasi awal pada saat jatuhnya pesawat ini, mereka tidak melihat langsung pesawat jatuh itu tidak," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu di Kapal KN SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

Dijelaskan Eko, ketiga nelayan itu bercerita kondisi perairan saat itu tengah dilanda hujan lebat sekitar pukul 15.00-15.30 WIB pada Sabtu (9/1/2021).

Seketika aktivitasnya terhenti karena mendengar suara dentuman keras.

Ketiga nelayan mendengar jelas dentuman itu karena jaraknya hanya sekitar 100 meter dari lokasi pesawat tersebut jatuh. Yang semakin meyakinkan, adanya air naik beserta serpihan logam ke atas setinggi 15 meter.

"Nelayan itu mendengar suara dentuman keras sekali terus air naik ke atas sampai 15 meter. Situasi pada saat itu hujan deras, dia perkirakan antara 100 sampai 150 meter jaraknya dengan lokasi."

"Di hujan deras sebenarnya untuk penglihatan jarak pandang itu nggak bisa terlalu keliatan," ungkapnya.

Awalnya, ketiga nelayan itu tidak curiga itu merupakan pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak yang terjatuh. Menurut Eko, ketiga nelayan itu khawatir adanya tsunami.

"Dikira apa ini, bencana tsunami dan sebagainya ternyata setelah air itu naik ada serpihan-serpihan itu diduga ada kapal (pesawat) jatuh."

"Mereka melaporkan kapospol, kemudian lapor ke kapolsek akhirnya kan kita tindak lanjuti laporan keatas," jelasnya.

Usai kejadian, ia menuturkan tidak ada satu pun nelayan yang berani mendekat ke lokasi kejadian. Ia juga tak mengetahui apakah ada penumpang yang masih hidup sesaat usai kejadian.

"Mereka nggak berani mendekat beralasan dikira musibah tsunami atau apa, mereka masih bertanya-tanya apa ini, makanya mereka langsung cepet kembali, langsung lapor," pungkasnya.(*)

Baca juga: Bantuan BST di Karanganyar Bagi 21.412 Penerima Cair Mulai Besok

Baca juga: PMI Kab Tegal Bantu Membersihkan SD yang Terdampak Banjir dan Berikan Bantuan Air Bersih ke Warga

Baca juga: Peruntungan Shio Besok Selasa 12 Januari 2021

Baca juga: Kasus Corona Lampaui Nasional, Pemkab Semarang Terapkan PKM

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved