Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Operasi SAR Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 DIlakukan 24 Jam Tanpa Henti dengan 3 Pola

Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu d

Editor: m nur huda
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI AU mengerahkan 150 personel dan empat armada, antara lain pesawat CN 295, helikopter EC 725 Caracal, helikopter NAS 332 Super Puma dan pesawat Boeing 737 dengan dibantu helikopter Basarnas AW 305 untuk melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari udara di perairan Kepulauan Seribu. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dilaksanakan selama 24 jam tanpa henti.

"Kami melakukan operasi SAR selama 24 jam. Secara teknis operasional, operasi SAR pada malam hari kami laksanakan dengan cara pemantauan maupun sif," katanya melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Ia mengatakan, Basarnas masih menerapkan pola operasi pencarian yang sama, yaitu pencarian di permukaan air, di dalam air, dan penyisiran di garis pantai.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia Senin 11 Januari 2021, Total Ada 90.656.324 Kasus, AS Tertinggi

Baca juga: Ditemukan Varian Baru Covid-19 di Jepang, Terdeteksi dari 4 Warga Asal Amazonas Brasil

Baca juga: Komentari Soal Sriwijaya Air Jatuh, Anisa Bahar Jadi Bulan-bulanan Netizen, Begini Ceritanya

Baca juga: 7 Kantung Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dibawa Ke RS Polri, Identifikasi Mulai Hari Ini

Basarnas juga telah mengerahkan BN Basudewa yang dilengkapi alat deteksi bawah air milik Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari koordinat pasti keberadaan dua kotak hitam pesawat.

"Sinyal dari dua kotak hitam pesawat diyakini sudah terdeteksi, berjarak antara 150 meter hingga 200 meter dari tempat pesawat jatuh," ucap dia.

Aparat gabungan telah mengumpulkan temuan soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Aparat gabungan telah mengumpulkan temuan soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.

Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basarnas: Pencarian Sriwijaya SJ 182 Dilakukan 24 Jam "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved