Berita Semarang
Cerita Mistis Surya Relawan PMI Semarang Lihat Penampakan Korban Tewas Kecelakaan dan Setan Kepo
Itulah yang juga dialami Bagus Surya Adi Nugraha (27), relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Semarang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bertugas sebagai seorang relawan bisa dibilang tidak kenal waktu.
Apalagi berkaitan bencana, peristiwa yang tidak bisa diduga datangnya itu mengharuskan para relawan selalu siaga.
Itulah yang juga dialami Bagus Surya Adi Nugraha (27), relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Semarang.
Baca juga: Ini Alasan Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok, Yusuf Mansur: Dimakamkan di Tangerang
Baca juga: Pura-pura COD, Kinjeng Cabuli Gadis Demak di Sebuah Ladang Bandungan Semarang
Baca juga: Live Pemakaman Syekh Ali Jaber dari Ponpes Daarul Quran Ustaz Yusuf Mansur Tangerang
Baca juga: Biodata Umi Nadia Asal Lombok Istri Syekh Ali Jaber
Pria yang telah meniatkan diri menjadi tenaga sukarela atas nama kemanusiaan itu mengaku harus siap 24 jam jika sewaktu-waktu dimintai pertolongan.
Aktivitas sehari-hari keposkoan hingga terjun ke lapangan itu pun tak jarang memberikan pengalaman unik bagi Surya.
Terkadang pula, pengalaman tersebut dibumbui dengan cerita mistis.
Masih teringat jelas di benaknya, ia pernah melihat penampakan sesosok pria dengan kondisi tubuh yang tidak utuh.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 2019 saat dirinya dan tim mendapat panggilan darurat untuk mengevakuasi korban kecelakaan di kawasan Mangkang, Semarang.
Saat ia dan tim mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit, ia mendapati sesosok penampakan mirip dengan kondisi jenazah.
"Waktu itu kami mendapat telepon darurat dari 112, ambulance hebat.
Ada mahasiswa tertabrak bus, magrib-magrib itu.
Kami turun empat personil.
Ketika sampai lokasi, korban dalam kondisi hancur.
Kami kemudian memasukkan (mayat) ke kantong beserta sisa-sisanya dan kemudian membawanya ke rumah sakit Kariadi.
Saat perjalanan dari TKP ke rumah sakit biasa saja.
Namun ke ketika sampai area rumah sakit, saya mulai menemukan kejanggalan.
Ada aroma mayat yang masih segar dan saya melihat penampakan mirip jenazah.
Makhluk itu duduk di atas jenazah dengan kekurangannya," kata pria yang mengaku menjadi relawan PMI sejak tahun 2018 tersebut, Rabu (13/1/2021).
Mendapati penampakan sesosok mirip jenazah yang ia dan kawan-kawannya evakuasi, Surya mengaku hanya bisa terdiam.
Ia berusaha menahan rasa takutnya untuk menghormati keluarga almarhum.
"Saya lihat diam saja, sensitif karena ada keluarganya.
Tapi ada salah satu teman yang ternyata juga melihat makhluk itu.
Teman saya keceplosan menyebutnya, langsung dia diikuti sampai rumah," terangnya mengingat.
Surya mengatakan, tak hanya sekali atau dua kali dirinya melihat sosok makhluk astral.
Ia yang mengaku memiliki kepekaan terhadap hal gaib karena pengaruh weton, menyebut pernah beberapa kali melihat sosok hantu saat bertugas.
Termasuk saat berjaga di markas.
Konon, di ruang istirahat markas itu seringkali terasa ramai meskipun kondisi sedang sepi.
"Apalagi kalau malam syuro, rasanya seperti di pasar.
Saya merasakan ini dari weton saya," sambung dia.
Ia lantas menceritakan, sudah tiga kali dirinya menjumpai makhluk astral saat berjaga dan beristirahat di markas.
Di antaranya saat sedang tidur, ia mengaku seringkali mendengar suara kencang seperti menggunakan megaphone.
Saat terbangun, ia terkaget karena melihat sesosok wanita dengan pakaian serba putih.
Sosok tersebut semakin menjauh kemudian menghilang.
"Itu seperti Kunkun (kuntilanak).
Sosok itu juga pernah saya lihat tidur di samping teman saya, ada bau-bau wanginya.
Ketika teman bangun, dia lari katanya habis ketindihan," paparnya.
Menurutnya, kejadian paling menyeramkan yang pernah dialaminya adalah saat bertugas dalam acara besar.
Yakni saat HUT KSR.
Saat tengah malam, ia mengaku melihat puluhan makhluk gaib terheran-heran melihat keramaian acara tersebut.
"Awalnya fokus di belakang semua, posisi saya mondar-mandir.
Saat itu di basement ada banyak sekali, puluhan makhluk yang berbeda-beda.
Mereka melihati acaranya, seperti kepo 'ingin tahu' acara itu karena acaranya memang sampai tengah malam dan suara keras.
Takut sih iya, cuma kembali lagi ke niat awal.
Saya lewat keluar harus naik dulu dari belakang," tukasnya. (idy)
Baca juga: Isi Percakapan Kapten Afwan dengan ATC 4 Menit Sebelum Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Baca juga: Panca Widya Nursanti Video Call Suami, Kabari Cuaca Buruk Sebelum Terbang Bareng Sriwijaya Air
Baca juga: Umi Pipik Geram Balas Cibiran Netizen Tentang Abidzar Putranya: Jangan Sok Suci
Baca juga: Diduga Menipu Rp 4,79 Miliar, Mantan Anggota DPRD Banyumas Ditahan Kejaksaan Negeri Purwokerto