Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Waspada Teror Ular! Bulan Januari Jadi Masa Ular Bertelur dan Menetas

Bulan Januari diprediksi reptil ular akan berkembangbiak. Sehingga kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan.

TribunSolo.com/Agil Tri
Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Bulan Januari diprediksi reptil ular akan berkembangbiak.

Sehingga kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono ketika ditemui Tribunjateng.com di ruang kerjanya.

Baca juga: Viral Beredar Pesan Whatsapp WA Karyawan Nasi Goreng di Mall Solo Terpapar Corona, Ini Kata Veronica

Baca juga: Ribuan Ikan Terdampar di Baubau, Pertanda Gempa Besar? Terjadi di Cilacap Sebelum Gempa Majene

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kompol Dani Kapolsek Semarang Meninggal Sempat Terpapar Corona

Baca juga: AKP Juwardi Kapolsek Manisrenggo Klaten Meninggal, Pemakaman Prokes Covid-19 di Bantul

"Musim bertelur dan menetas ular Januari ini, sehingga kewaspadaan masyarakat untuk ditingkatkan bulan ini," kata Sugeng.

Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mencoba-coba untuk memegang ular sendiri, jika reptil tersebut memasuki pekarangan rumah bahkan masuk rumah.

Menangkap ular bisa menggunakan sapu lidi untuk menghalau kemudian bisa ditutup dengan menggunakan ember.

Kendati demikian Sugeng mengatakan harus sabar dan memiliki keahlian.

"Tapi sekali lagi itu tidak bisa disampaikan secara bahasa, harus praktek karena resiko tinggi, harus sabar dan memiliki keahlian.

Saya menghimbau tetap lebih baik menghubungi kami, nanti kita sampaikan ke teman-teman relawan," terangnya.

Sugeng mengaku sebelum adanya Pandemi Covid-19, para relawan melalui BPBD melakukan simulasi atau praktek langsung cara menangkap ular dengan teknik yang benar.

Namun semenjak Pandemi, pihaknya hanya berkoordinasi dengan para komunitas reptil atau komunitas ular di Sragen untuk membantu mengatasi masalah ini di masyarakat.

Jika sudah berhasil menangkap ular, Sugeng mengatakan pihaknya tidak akan membunuh ular tersebut, namun dikembalikan ke habitat yang memungkinkan.

Selain kemungkinan serangan ular, Sugeng mengatakan juga meminta masyarakat untuk mewaspadai sarang tawon.

Mengingat evaluasi sarang tawon pada 2020 terbanyak dibandingkan kejadian lainnya.

Setidaknya ada 54 laporan dan evakuasi sarang tawon di 2020 dan kejadian terbanyak terjadi pad bulan Januari 2020 dengan jumlah evaluasi sebanyak 24.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved