Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Harga Cabai Melambung Tinggi, Sambal Buatan Sukirman Tak Pedas Lagi

Berbagai hal jadi pembicaraan para pelanggan yang singgah di lapak itu, tak terkecuali harga cabai yang kian meroket. 

Penulis: budi susanto | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Budi Susanto
Pegawai di lapak Sukirman, tengah membuat minuman pesanan pelanggan, Sabtu (16/1/2021) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Remang-remang lampu menerangi tenda lapak nasi kucing di satu sudut Jalan Gatot Subroto Kabupaten Pemalang

Meski sudah lewat tengah malam, namun sejumlah pelanggan masih memadati lapak tersebut.

Berbagai hal jadi pembicaraan para pelanggan yang singgah di lapak itu, tak terkecuali harga cabai yang kian meroket.

Baca juga: Sosok Kompol Dani Kurniawan Kapolsek Semarang Utara, Alumni Akpol 2009, Sedikit Bicara Banyak Kerja

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bawen Semarang Truk Sampah Vs Truk Boks 3 Meninggal Seketika

Baca juga: Info Gempa Hari Ini, Lampung Diguncang Gempa Magnitudo 5,4 Tak Berpotensi Tsunami

Baca juga: Ribuan Ikan Terdampar di Baubau, Pertanda Gempa Besar? Terjadi di Cilacap Sebelum Gempa Majene

Bahkan satu di antara pelanggan terus melontarkan pertanyaan penyebab mahalnya harga cabai

"Nyong pan takok, bisane rega lombok larang, sebabe apa (Saya mau tanya harga cabai bisa mahal, penyebabnya apa)," tanya pelanggan yang mengaku bernama Purnomo warga Comal, Kabupaten Pemalang ke pemilik lapak nasi kucing dengan logat ngapaknya, Sabtu (16/1/2021) dini hari. 

Sukirman pemilik lapak pun hanya merenges, dan menjawab tak tahu penyebab mahalnya harga cabai

"Ya tidak tahu, yang jelas pedagang makanan seperti saya kena imbasnya," paparnya sembari melayani pelanggan lainya. 

Sukirman juga mengaku sambal buatnya yang biasanya bikin berkeringan pembeli saat mencicipi, kini tak pedas lagi. 

"Mau bagaimana lagi harga cabai setan pagi tadi tembus Rp 105 ribu perkilogram di pasar.

Alhasil sambal yang saya buat saya kurangi cabainya," jelasnya sambil tersenyum tipis. 

Ia menuturkan kenaikan harga cabai setan tembus 100 persen lebih di pasar Pemalang

"Biasanya hanya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu perkilogram.

Cabai rawit hijau juga ikut naik jadi Rp 65 ribu padahal dulu di bawah Rp 40 ribu," ujarnya. 

Perkataan Sukirman pun dibalas Purnomo, ia menyebutkan di daerah lereng Gunung Slamet yang notabene manduk wilayah Pemalang merupakan penghasil cabai.

Namun harga cabai di Pemalang tetap mahal. 

"Pastinya ada penyebabnya, apa ada yang salah dalam pengiriman atau memang cabai sedang langka. Pantas saja rasa sambalnya tak pedas, ternyata dikurangi cabainya," kekehnya sambil melalap nasi lauk teri yang ada di lapak Sukirman.

Sukirman yang merupakan warga Bojong Bata Kecamatan Pemalang itu, hanya menggaruk kepala sembari tertawa. 

"Kalau takaran cabai dalam sambal sama, nanti saya rugi," imbuhnya. 

Adapun data yang dihimpun Tribunjateng.com, pertanian cabai menjadi unggulan di Kabupaten Pemalang

Total areal pertanian cabai juga menjadi yang terluas jika dibanding dengan komoditi pertanian sayur lainya. 

Di mana luasan pertanian cabai pada 2019 di Kabupaten Pemalang tercatat mencapai 339 hektar. 

Dari 14 kecamatan di Kabupaten Pemalang, hanya 4 Kecamatan yang tidak menjadi pemasok cabai

Bahkan BPS Provinsi Jateng mencatat, produksi cabai di Pemalang mencapai 3.776 ton pada 2019 lalu. (bud) 

Baca juga: Penyaluran Bansos di Banjarnegara Manfaatkan Jasa Ojol untuk Hindari Kerumunan

Baca juga: Anggota Pokdarwis Pantai Pulau Kodok Tegal Gotong Royong Perbaiki Tanggul Penahan Ombak

Baca juga: Viral Emak-emak Bawa Kabur Motor Pedagang di Pasar, Khilaf Lihat Kunci Masih Tertancap

Baca juga: Ibu Negara Iriana Lama Tak Tampil Dampingi Jokowi, Ada Apa? Ini Penjelasan Istana

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved