Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Kopilot Diego Mamahit Selalu Cari Gereja Seusai Mendaratkan Pesawat
Kopilot Sriwijawa Air Diego Mamahit dikenal sosok yang sangat relijius. Selalu mencari gereja seusai mendarat.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kopilot Sriwijawa Air Diego Mamahit dikenal sosok yang sangat relijius.
Selalu mencari gereja seusai mendarat.
Sisi religius tersebut diungkap ayah Diego Mamahit, Boy Mamahit pada Minggu (17/1/2021).
Diego Mahamit ternyata kerap bersilaturahmi dengan keluarganya di tengah jadwal padatnya bertugas sebagai kopilot.
Selain itu, Diego Mamahit juga selalu mencari gereja untuk beribadah selepas mendarat di sebuah wilayah.
"Jadi dia ketika dapat schedule (jadwal) pagi tetap dia jalani, nanti selesai tugas dia cari tempat di mana ada gereja," kata Boy.
Boy menuturkan Diego Mamahit memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.
Tetapi putranya tetap melaksanakan kewajibannya beribadah di lokasi manapun saat mendarat.
"Kalau dia dapat schedule sore, kalau sore itu biasanya jam 8 malam (terbang) dia akan menyempatkan ke gereja dulu paginya," paparnya.
Boy juga menuturkan Diego kerap mendatangi keluarga besarnya.
Hal ini terbukti dari seringnya dia mengunjungi sanak saudara yang ada di beberapa daerah seperti, Manado, Makassar dan sebagainya.
"Kalau dia menginap di suatu tempat di Manado misalnya, dia datangi saudara-saudaranya di sana, atau ketika di Makassar, Surabaya sama, pokoknya di tempat di mana dia datang disempatkan mengunjungi keluarga yang ada di sana," tegasnya.
Diego Mamahit diketahui merupakan Co-Pilot yang menerbangkan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada, Sabtu (8/1/2021).
Diego menikah dengan seorang wanita bernama Prisila Teja dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.
Pasca-menikah, Diego tinggal di daerah Tangerang.