Liga Indonesia
Bersinar dan Berakhir di Persib Bandung, Ini Kisah Eka Ramdani
Dikenal memiliki kemampuan yang komplet, Eka Ramdani merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki oleh Persib Bandung.
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Dikenal memiliki kemampuan yang komplet, Eka Ramdani merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki oleh Persib Bandung.
Selain akurasi passing, visi bermain Eka juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Melalui kemampuannya yang terbilang komplet dalam memainkan peran di lini tengah, Eka sering dipanggil memperkuat timnas Indonesia.
Baca juga: Pengakuan Amanda Manopo Pemeran Andin Ikatan Cinta Berstatus Janda Muda, Pernikahan Pernah Gagal
Baca juga: Kelompok Pendaki Gunung Dempo Kesurupan, Ketahuan Ambil Kayu Panjang Umur, 10 Orang Kena Blacklist
Baca juga: Biodata Deva Rachman Istri Kedua Almarhum Syekh Ali Jaber, Mantan None Jakarta
Baca juga: Gading Marten Suruh Raffi Ahmad Beli Rumah di London untuk Sekolah Rafathar dan Gempi
Bahkan, sejak usia remaja, Eka sudah sering bolak-balik membela panji merah putih di ajang internasional.
Meski begitu, kesuksesan yang dicapai Eka dalam kariernya sebagai pesepak bola tidaklah diraih secara instan.
Ada proses, perjuangan, dan pengorbanan yang dilalui sebelum nama Eka dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Kisah mengenai perjalanan karier Eka di dunia sepak bola dimulai pada 1997.
Tepatnya, ketika dia memutuskan pindah ke Bandung dan bergabung bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI Bandung.
Bukan keputusan mudah, karena dengan pindah ke Bandung, Eka harus berpisah jauh dari kedua orang tuanya yang tinggal di Purwakarta.
Padahal, pada saat itu, Eka baru berusia 13 tahun.
Akan tetapi, tekadnya untuk serius menekuni sepak bola membuat Eka berani mengambil sejumlah risiko agar mimpinya memperkuat Persib terwujud.
"Jadi saya masuk UNI itu tahun 1997 pas usia 13 tahun. Saya dari Purwakarta pindah ke Bandung," kata Eka kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (19/1/2021).
"Waktu itu, saya di Bandung memang tinggal sendiri. Jadi mengontrak rumah, tidak tinggal di mess pemain."
"Sebenarnya memang kendala ya jauh dari orang tua."
"Akan tetapi, sebenarnya saya sudah biasa tinggal sendiri. Dulu saya kan sempat pesantren juga di Kobong, jadi sudah terbiasa tinggal sendiri," sambung dia.