Ambulans Vs Beat Emak Emak
Hidung dan Tangan Dokter IGD Terluka Kena Pecahan Kaca Ambulans: Kami Sudah Nyalakan Sirine Strobo
Dikatakannya, saat melintas, sopir ambulannya tersebut mengaku telah menghidupkan sirene dan strobo.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Daniel Ari Purnomo
Sebaliknya, dari arah Banyumanik atau jalan Teuku Umar melaju motor Beat hitam.
Sinyal lampu traffict light ketika itu dari kuning hendak merah.
Beberapa pemotor berhenti di belakang marka apalagi ada ambulans dari arah bawah hendak menyeberang.
"Sayang, emak-emak pemotor Beat itu nekat melintas sehingga tabrakan dengan ambulans tak bisa dihindari," ujarnya.
Dia melanjutkan, akibat kecelakaan tersebut pemotor tersungkur di jalan raya.
Motor Beat rusak parah di bagian bodi depan dari lampu, stang hingga ban.
Mobil ambulans rusak di bagian kaca dan bodi depan penyok.
"Kondisi emak-emak pingsan.
Dia wanita berumur di atas 50 tahun.
Ada beberapa luka lecet di kaki dan tangannya.
Korban langsung dibawa ambulans lain yang kesitu," bebernya.
Sementara itu, Humas RS ST Elisabeth, Probowatie Tjondronegoro mengatakan, ambulans rumah sakitnya memang mengalami kecelakaan di Kaliwiru.
Ambulans itu hendak menuju Banyumanik, Semarang.
Sopir dan penumpang memang pakai APD.
Tetapi Tidak bawa pasien Covid-19.
"Ambulans hanya mau jemput perawat kami yang sakit.
Rumahnya di Banyumanik," terangnya.
Untuk kondisi korban, sambung dia, kondisi sudah ditangai oleh pihaknya.
Korban tak mengalami luka parah.
"Tidak parah hanya luka ringan.
Kami sudah tangani di sini," tandasnya.
(*)