Jenazah Eks Ketum HMI Mulyadi Sudah Teridentifikasi Bersamaan dengan 5 Korban Lainnya

TRIBUNJATENG.COM, KRAMAT JATI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Selasa (19/1/2021) kemarin berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono membenarkan dari enam jenazah, satu di antaranya ialah Mulyadi (39) bekas Ketua Umum (Ketum) PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2016-2018.

Enam korban yang berhasil diidentifikasi yakni Kolisun (37), Grislend Gloria Natali (28), Faisal Rahman (30), Andi Syifa Kamila (26).

Baca juga: Pidato Perpisahan, Trump Bangga Selama Menjabat Tak Memulai Perang Baru di Timur Tengah

Baca juga: Kota Tertua di Benua Amerika Musnah Terdampak Pandemi Covid-19, Dihancurkan Warga

Baca juga: Dituding Hina Keluarga Kerajaan Thailand, Wanita Ini Dihukum 43 Tahun Lebih

"Kelima atas nama Shinta (23), keenam atas nama Mulyadi (39). Seluruh korban teridentifikasi berhasil direkonsiliasi dengan DNA," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/1/2021).

Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Kolisun tercatat di nomor 19, Grislend tercatat di nomor 34, Faisal tercatat di nomor 41.

Andi dalam manifes tercatat di nomor 29, Sinta tercatat di nomor manifes 53, penambahan identifikasi ini yang tercatat Tim DVI hingga pukul 17.00 WIB.

"Korban yang berhasil teridentifikasi bertambah enam, kemarin 34, sekarang 6. Berarti keseluruhan sudah berjumlah 40 (teridentifikasi)," ujarnya.

Diketahui Mulyadi P Tamsir kini menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura.

Istri Mulyadi, Makrufatul Yeti Srianingsih yang juga jadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182 lebih dulu teridentifikasi pada Sabtu (16/1/2021).

"Untuk pak Mulyadi ini, dari ibu, anak, dan menantu sudah teridentifikasi semua. Jadi ada yang pakai sidik jari dan DNA," tutur Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Ratna.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenazah Eks Ketum PB HMI Mulyadi P Tamsir Sudah Teridentifikasi