Penanganan Corona
Orang-orang Desa Merampas Mayat Pasien Corona di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, TNI Polri Kalah Jumlah
Seratusan warga emosi menggeruduk RSUD Waluyo Jati Krasan untuk mengambil paksa jenazah pasien corona.
TRIBUNJATENG.COM, PROBOLINGGO - Seratusan warga emosi menggeruduk RSUD Waluyo Jati Krasan untuk mengambil paksa jenazah pasien corona.
Kejadian itu pada Sabtu (16/1/2021) malam.
Baca juga: Kelompok Pendaki Gunung Dempo Kesurupan, Ketahuan Ambil Kayu Panjang Umur, 10 Orang Kena Blacklist
Baca juga: Al Hasan Putra Sulung Syekh Ali Jaber Dijodohkan Putri Ustaz Yusuf Mansur, Ini Biodata Wirda Mansur
Baca juga: Al Hasan Blak-blakan Syekh Ali Jaber Tak Ingin Dianggap Jadi Bapaknya
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswa Telkom, Pelaku Makan Sate dan Merokok Bahas Pembuangan Mayat
Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, kejadian itu berawal saat seorang warga Desa Kalibuntu dinyatakan postiif Covid-19.
Pasien tersebut meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.
Setelah meninggal, petugas kesehatan termasuk anggota Polri, TNI, dan Satpol PP berusaha membangun komunikasi dengan cara memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga agar jenazah dimakamakan secara protokol kesehatan.
Belum selesai upaya komunikasi, tiba-tiba di luar rumah sakit datang sekitar 100 orang dari Desa Kalibuntu.
Mereka sudah tidak terkendali dan tidak mau mendengar masukan dari petugas sehingga terjadi pengambilan paksa jenazah.
“Tentu aksi itu melanggar protokol kesehatan, apalagi jenazah juga dimakamkan dengan tidak menerapkan protokol kesehatan pula.
Atas kejadian itu, hari ini kami berkoordinasi dengan satgas kabupaten untuk menyikapi apa langkah yang akan dilakukan,” jelas Ferdy saat dihubungi, Senin (19/1/2021).
Dalam video yang beredar dan telah terkonfirmasi, warga berteriak saat mengambil jenazah pasien berinisial R.
Sejumlah pria dan ibu-ibu terlihat emosi.
Warga kemudian beramai-ramai memindahkan jenazah ke atas mobil pikap milik warga untuk dibawa ke rumah duka.
Dari video terlihat jelas warga melawan petugas yang berjaga.
Namun, aksi mereka yang mulai tidak terkendali mereda setelah jenazah dibawa keluar dari rumah sakit.
Massa juga terdengar mengucapkan sumpah serapah dalam aksi tersebut.
Polisi dan petugas RSUD terlihat dalam video tersebut. Namun, upaya pengambilkan paksa jenazah tak bisa dibendung karena ramainya warga yang berada di sana.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo akan melakukan tracing dan testing terhadap potensi penularan virus akibat kerumunan pengambilan paksa jenazah.
Warga akan dites massal.
Ferdy menegaskan pihaknya akan melakuka penegakkan hukum terhadap kejadian tersebut.
“Terkait aspek hukum, tentu saja kita akan menegakkan hukum, siapa yang memprovokasi dan melakukan perlawanan kepada petugas yang mengamankan di rumah sakit. Kita kumpulkan bukti-bukti untuk tahap selanjutnya,” ujar Ferdy.
(*)
Baca juga: Video Tiga Bioskop Tegal Direncanakan Buka Awal Februari
Baca juga: Doraemon Berkaca-kaca Lihat Nobita dan Shizuka Menikah, Film Stand By Me 2 Jadi Trending
Baca juga: Pengumpulan Bulan Dana dan Bulan Pelajar Peduli PMI Diperkirakan Berakhir pada Januari 2021
Baca juga: Sedang Berlangsung, Ini Link Live Streaming TVRI Thailand Open II 2021 The Daddies Vs Ganda Inggris
Presiden Jokowi Cabut Syarat Tes PCR dan Antigen, Tapi Ada Syaratnya |
![]() |
---|
Respons Kemenkes saat Aplikasi PeduliLindungi Disebut Melanggar HAM Oleh Amerika Serikat |
![]() |
---|
Pegawai dan Warga Binaan Lapas Purwokerto Disuntik Vaksin,Ignatius Gunaidi: Semuanya Lancar |
![]() |
---|
Dua Bulan Lagi Lebaran, Dinkes Kota Semarang Percepat Vaksinasi Booster, Kejar 70 Persen Sasaran |
![]() |
---|
Tanpa Terkecuali, Semua ASN Pemkab Purbalingga Wajib Vaksinasi Booster, Deadline Akhir Maret 2022 |
![]() |
---|