Berita Internasional
Pangeran Charles Dinilai Tak Cocok Jadi Raja Inggris karena Tak Bisa Simpan Misteri
Penulis itu menilai Charles sangat berbeda dengan ibunya dan menganggap Ratu berhasil menyembunyikan 'misteri' selama 68 tahun memerintah.
Di sisi lain, Charles lebih terbuka mengenai pikiran dan perasaannya.
Bahkan Irving mengatakan bahwa publik tahu terlalu banyak tentang sosok Pangeran Charles ini.
"Anda memiliki Ratu, yang selalu berhasil menyembunyikan apa yang sebenarnya dia pikirkan tentang apapun," jelas Irving.
"Dan Charles, yang kita kenal hampir terlalu banyak, aku merasa kita tahu lebih banyak daripada yang perlu kita ketahui tentang Charles."
"Dia benar-benar berbeda dalam sifat dan perilaku dengan ibunya," imbuhnya.
Komentar Irving muncul setelah survei dari YouGov pada awal Desember menunjukkan dua dari lima orang ingin melihat Pangeran Charles naik takhta.
Sebelumnya, Irving menyatakan bahwa Ratu kemungkinan akan menjadi Ratu terakhir di Inggris.
Sebab semua penerus takhtanya adalah laki-laki, dimulai dari Pangeran Charles, Pangeran William, dan Pangeran George, putra pertama dari William dan Kate.
"Dia salah satu dari tiga tokoh luar biasa dalam sejarah yang merupakan Ratu," kata Irving.
"Itu hal yang sangat emosional, saya pikir. Seluruh sejarah ratu di Inggris akan berakhir dengan yang ini," jelas Irving, dikutip dari Daily Mail.
Selama bertahun-tahun, Charles sangat vokal soal kondisi lingkungan dan iklim.
Awal bulan ini pewaris takhta meluncurkan sebuah proyek baru bernama Terra Cart, sebuah rencana pemulihan ekonomi.
Namun dalam film dokumenter yang menandai ulang tahunnya yang ke-70, Pangeran Wales mengatakan dia akan mengesampingkan kampanyenya ketika naik takhta.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Kerajaan: Pangeran Charles Tidak Cocok Jadi Raja karena Tak Bisa Jaga 'Misteri'