Universitas Ivet Semarang
Universitas Ivet Sosialisasikan Program RPL Prodi PG PAUD pada Guru PAUD Se-Jateng dan DIY
Dalam rangka mengenalkan program RPL Prodi PG Paud, Universitas Ivet bekerjasama dengan mitra Matahari untuk mensosialisaikan program RPL kepada Guru
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam rangka mengenalkan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), Universitas Ivet Semarang bekerjasama dengan mitra Matahari menyosialisasikannya kepada Guru PAUD se-Jawa Tengah melalui media Zoom, Kamis (21/1/2021).
Kegiatan ini menghadirkan ratusan guru PAUD dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY yang belum memiliki ijasah S1.
Rektor Universitas Ivet Prof Rustono menyampaikan bahwa program RPL ini sangat membantu bagi bapak ibu guru paud yang belum sarjana.
“Ini merupakan kesempatan emas bagi bapak ibu guru yang belum memiliki ijasah S1, apalagi perkuliahannya tidak lama hanya ditempuh minimal 4 semester saja atau 2 tahun. Namun tentunya melalui persyaratan agar bisa mengikuti program perkuliahan RPL ini,” jelasnya.
Menurutnya, secara garis besar persyaratan yang harus dimiliki untuk bisa mengikuti perkuliahan program RPL adalah memiliki sertifikat pelatihan atau penataran.
Bisa juga sudah menempuh program Diploma, selanjutnya sertifikat yang sudah didapat itu akan dihitung ke dalam pengakuan SKS.
"Sehingga tentunya akan memangkas perkuliahan dari 4 tahun hanya cuman menjadi 2 tahun saja,” jelasnya.
Rektor berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan ini karena Universitas Ivet juga memberikan kemudahan dari segi biaya dan lain sebagainya.
“ Program RPL di Universitas Ivet memiliki biaya pendidikan yang sangat terjangkau. Selain itu juga akan dibantu dengan beasiswa dari pemerintah. Jadi tentu akan sangat membantu bagi bapak ibu guru yang ingin memiliki ijasah S1 karena seorang guru sekarang syaratnya harus sarjana. Kalau tidak sarjana maka tidak ada pengangkatan dan ini mempersulit untuk kemajuan jenjang karir guru tersebut,” paparnya.

Wakil Rektor 3 Tri Leksono menjelaskan pemerintah melalui Dirjen Kelembagaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan kepada para mahasiswa, khususnya program RPL.
“Bantuan biaya pendidikan khusus RPL PG PAUD kami mulai mendapatkan sejak tahun 2019 lalu. Pada tahun 2020 pemberian kuota beasiswa sejumlah 1.114 dan besaran biayanya Rp 3,5 juta per mahasiswa. Selain itu juga ada bantuan biaya UKT/SPP dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk beasiswa ini khusus bagi mahasiswa aktif yang perekonomiannya terdampak Covid-19,” jelasnya.
Dia menyebut dengan adanya bantuan biaya ini membuka peluang yang sangat besar bagi para pendidik PAUD yang kekurangan atau kesulitan masalah biaya.
Sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau mendapat gelar sarjana.
"Nanti di tahun 2021 kuota untuk mendapatkan beasiswa akan ada lagi dan bertambah,” ujar Tri Leksono.
Ketua TIM RPL Dr Fifti Istiklaili menyampaikan bahwa jumlah tempat belajar untuk anak PAUD semakin hari semakin bertambah.