Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Rahasia Penggali Makam & Suku Baduy Tak Ada Satupun Warga Terpapar Covid-19

Hampir genap satu tahun pandemi Covid-19 melanda tanah air. Suku Baduy di pedalaman Provinsi Banten tidak ada satupun yang terpapar Covid-19.

Editor: m nur huda
AFP
Seorang anggota suku Baduy berjalan di pegunungan Kendeng, Provinsi Banten, beberapa waktu lalu. Mahkamah Konstitusi memutuskan para penganut kepercayaan, termasuk suku Baduy, dapat mengisi kepercayaan mereka pada kolom KTP dan KK. 

Sebagai kawasan adat yang kerap dikunjungi wisatawan, Baduy juga membatasi kunjungan selama pandemi.

Mereka yang datang ke Baduy, kata Saija, harus mengikuti protokol kesehatan. Warga Baduy juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.

Upaya lain untuk menangkal Covid-19 juga dilakukan dengan cara tradisional.

Mantra dan doa

Setiap saat, kata Saija, kerap dilakukan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi warga Baduy.

"Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," kata dia.

Warga Suku Baduy di kawasna permukiman (Kompas TV)
Warga Suku Baduy di kawasna permukiman (Kompas TV) (Kompas TV)

Para penggali makam bicara antisipasi tanggal Covid-19

Keseharian para penggali pusara di Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta Selatan beberapa minggu ini berbeda.

Mereka diberikan tugas baru sebagai penggali pusara khusus Covid-19 yang terletak di TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Bila kebanyakan orang menjauh dari intaian Covid-19, mereka sebaliknya, bekerja memakamkan jenazah Covid-19.

Para penggali makam pun menyiapkan 'tameng' sebagai pelindung dari Covid-19 yang mengintai saat bertugas di pemakaman.

Rutin Sarapan, Minum Vitamin dan Jamu

Yanto Suyono (55) misalnya, ia rutin sarapan dan minum vitamin sebelum berangkat ke TPU Srengseng Sawah dari rumahnya di kawasan Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.

Istri dan anaknya selalu mengingatkannya. Ia juga tak lupa menenggak jamu sebelum berangkat.

"Enggak pernah saya enggak diingatkan. Setiap abis salat subuh, "ayah kalau mau berangkat sarapan dulu". Minum jamu seduh juga. Buat kesehatan dan pegal linu," ceritanya kepada TribunJakarta.com.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved