Berita Regional
Warga Curiga Lihat Mobil Bergoyang Cukup Lama di Area Pasar, Kelakuan Oknum PNS Itu pun Terbongkar
Warga mulai penasaran saat mobil tersebut bergoyang dan berlangsung cukup lama. Warga kemudian menggerebek mobil tersebut.
TRIBUNJATENG.COM, MADURA - Warga geger karena adanya mobil goyang di area pasar tradisional di Kemisan, Sampang, Madura.
Warga awalnya tak menaruh curiga dengan keberadaan mobil Daihatsu Luxio yang terparkir di area pasar.
Warga mulai penasaran saat mobil tersebut bergoyang dan berlangsung cukup lama.
• Mampukah Kapolri Listyo Sigit Prabowo Menyeret Anak Buah ke Pengadilan?
• Menteri Nadiem Isyaratkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Dibuka, Apakah Jateng Siap?
• Sariyanto Karanganyar Lepas 14 Tanaman Hias Ditukar Mobil Yaris 2013: Ada Florida Beauty, Monstera
• Suami Jebak Istri Taruh Sabu di Jok Motor agar Ditangkap Polisi, Ternyata gara-gara Ini
Warga kemudian menggerebek mobil goyang yang berisi sepasangan pria dan wanita.
Saat digerebek, dua sejoli bukan suami istri itu kepergok sedang bersetubuh di dalam mobil.
Belakangan diketahui, pasangan tersebut adalah oknum PNS Kabupaten Sampang, Madura.
Oknum PNS yang tertangkap warga melakukan perbuatan mesum itu berinisial IR, bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang.
Pasangannya berinisial TA, seorang pria yang sudah beristri juga asal Kabupaten Sampang.
Mereka melakukan perbuatan mesum di dalam sebuah mobil, Kamis (21/1/2021) pukul 17.00 WIB.
Aksi itu dilakukan oknum ASN tersebut di mobil yang berada di area Pasar Tradisional Kemisan, Sampang.
Reaksi Bupati
Bupati Sampang Slamet Junaidi menyayangkan terkait kasus mesum yang dilakukan ASN itu.
Menurutnya, tindakan tersebut mencemarkan nama baik Pemkab Sampang dan tidak patut menjadi contoh bagi masyarakat.
"Kami telah meminta agar Dinkes Sampang mengusut kasus itu, memberi sanksi yang setimpal, karena kasus ini telah mencemarkan nama baik Pemkab Sampang," ujar Slamet dikutip dari Antara.
Menurut Slamet, seharusnya ASN memberi contoh yang baik kepada masyarakat di tengah pandemi.