Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ferdinand Hutahaean Sesalkan Tindakan AHY Kirim Surat ke Jokowi: Itu Berlebihan

Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan tindakan ketua umum Demokrat, AHY yang meminta klarifikasi Presiden Jokowi

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
FACEBOOK/PRESIDEN JOKO WIDODO
Ferdinand Hutahaean Sesalkan Tindakan AHY Kirim Surat ke Presiden Jokowi: Itu Berlebihan 

TRIBUNJATENG.COM- Mantan kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan tindakan ketua umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta klarifikasi Presiden Jokowi lewat sebuah surat.

Ferdinand Hutahaean menyebut jika gerakan kudeta AHY dari Ketua Partai Demokrat sudah ada sejak lama.

Bahkan Ferdinand Hutahaean mengatakan ia pernah menjegal gerakan kelompok serupa di tubuh partai Demokrat.

Namun, Ferdinand Hutahaean tak menyangkan jika Partai Demokrat meminta klarifikasi pada Presiden Jokowi.

Ferdinand Hutahaean kaget ketika AHY mengumumkan soal gerakan yang akan melakukan kudeta ini di depan media.

"Saya kemaren begitu mendengar berita ini cukup kaget, kekagetan saya itu adalah kok bisa partai Demokrat merespon gerakan seperti ini secara besar besaran,bagi saya gerakan mereka ini bukan gerakan yang baru," kata Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean mengatakan kelompok ini pernah melakukan gerakan serupa.

"Selagi saya di Demokrat kelompok ini sudah berulangkali berupaya melakukan sebuah gerakan untuk kudeta dan saya adalah orang terdepan mengganjal gerakan ini," kata Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean menyayangkan tindakan AHY.

"Bagi saya membesarkan gerakan kecil yang seharusnya tidak direspon secara besar, boleh direspon jangan besar-besaran," kata Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean menyebut tindakan AHY cukup gegabah dengan menyurati Jokowi soal gerakan tersebut karena Presiden Jokowi tidak tahu tentang hal ini.

"kekagetan saya kedua, ketika Demokrat mengirim surat pada Jokowi meminta klarifikasi,saya pikir Demokrat melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan,ini kan pak Jokowi menurut saya tidak tahu-menahu dan tidak mengetahui apa apa yang terjadi," kata Ferdinand.

Namun, menurut Ferdinand Hutahaean jika suratnya hanya berisi pemberitahuan agar Jokowi tak mengetahui dari sumber lain, itu sebuah hal yang wajar.

Ferdinand Hutahaean menilai tindakan AHY meminta klarifikasi presiden Jokowi ini sangat berlebihan.

Menurut Ferdinand Hutahaean gerakan dari kelompok yang dicurigai ini sama sekali tak berubah.

Pun dengan lima nama yang dituding terlibat dalam gerakan kudeta AHY di Partai Demokrat.

"Gerakan-gerakan ini begitu saja dari dulu, dan nama yang disebutkan disitu para terduga ini menurut saya tidak punya kapasitas dan kapabilitas untuk menggelar sebuah upaya mendongkel AHY sebagai ketua umum," kata Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean menyarankan kepada AHY untuk tidak khawatir lantaran menurutnya AHY sudah mengakar di kader partai Demokrat.

Pasalnya menurut Ferdinand, kekuatan AHY sudah mengakar hingga ke dasar Partai Demokrat.

Terlebih AHY terpilih secara aklamasi dan demokrat sangat menghormati SBY.

"Bagi saya ini sesuatu tidak patut diladenin berlebihan karena AHY Ketua Umum partai yang terpilih dari aklamasi bukan dari hasil kompetisi, jadi posisi AHY di bawah sangat mengakar dan kader Demokrat ini sangat menjunjung tinggi nama pak SBY, sehingga saya tidak yakin akan ada yang berani menggelar kongres luar biasa untuk mendongkel mas AHY," kata Ferdinand Hutahaean.

Diketahui, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirim surat kepada Presiden Jokowi.

AHY mengungkapkan adaya gerakan kudeta atau pengambilan kepemimpinan Partai Demokrat.

AHY mengatakan gerakan kudeta tersebut mengancam kedaulatan Partai Demokrat.

AHY menyebut ada pejabat penting pemerintahan atau orang lingkaran Presiden Jokowi.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.

AHY lalu menyebut 5 oknum yang terlibat gerakan kudeta Partai Demokrat.

- satu kader Demokrat aktif

- satu kader yang sudah enam tahun tidak aktif

- satu mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi

- satu mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun lalu

- satu orang non kader partai atau seorang pejabat tinggi pemerintahan.

Terkait hal itu, AHY mengaku sudah mengirimkan surat kepada Presiden JOkowi.

AHY melakukan hal itu untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi lantaran gerakan ini dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.

"Saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," kata AHY.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved