Berita Banyumas
Gerakan Jateng di Rumah Saja, Mall & Toko Modern di Purwokerto Wajib Tutup 2 Hari
Menanggapi kebijakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan inti dari kebijakan itu ada pemutusan Covid-19.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengeluarkan kebijakan gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari yang akan dilaksanakan pada Sabtu Minggu, pada (6 - 7/2/2021).
Menanggapi kebijakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan inti dari kebijakan itu supaya harus ada kemanfaatan terhadap pemutusan Covid-19.
Akan tetapi menurutnya jangan sampai sektor ekonomi tidak bergerak apalagi menekan orang-orang kecil.
"Tempat-tempat seperti Mall dan Toko Modern itu wajib tutup.
Pasar tradisional tidak tutup akan tetapi kita kendalikan sistem keluar dan masuknya supaya pembeli itu jangan sampai berdesak-desakan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/2/2021).
Nantinya akan ada petugas dari TNI dan Polri yang berjaga, dan mengatur para pembeli supaya bergantian keluar masuk pasar.
Pemkab mengerahkan kurang lebih 50 mobil yang akan memberikan sosialiasi dengan pengeras suara, supaya patuh protokol kesehatan.
Bupati memperingatkan masyarakat agar jika ada gejala mirip Covid-19 jangan meremehkan.
"Kebanyakan yang meninggal itu karena sakit tidak mau berobat, ketika akan berobat sudah terlambat," Imbuhnya.
Terkait adanya kecemburuan adanya kebijakan penutupan Mall dan Toko Modern, menurut bupati itu adalah hal yang wajar.
"Kalau yang berkunjung ke Mall itu orang-orang kaya berduit.
Sedangkan pasar tradisional itu orang kecil, sehingga harus kita lindungi, tapi saya kira wajar kalau ada kecemburuan," ungkapnya.
Bukan hanya Mall dan Toko Modern saja yang ditutup, tempat-tempat seperti cafe dan resto wajib juga tutup.
Sedangkan sektor UMKM dan pengusaha kecil akan dipantau bagaimana penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, dan tetap pakai masker.
Sementara itu semua tempat wisata juga wajib tutup tanpa terkecuali.
"Pengawasan akan tetap dijalankan di perbatasan.
Tidak usah pergi kalau tidak perlu-perlu banget," tuturnya.
Diakui Husein bahwa pengawasan tidak dapat dilakukan secara 100 persen selama 24 jam full, akan tetapi akan dilakukan patroli secara rutin. (Tribunbanyumas/jti)