Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Protes Kudeta Militer, Warga Myanmar Pukul Panci dan Bunyikan Klakson Mobil

Hal itu ditandai aksi warga di kota terbesar Yangon yang memukul panci dan wajan, serta membunyikan klakson mobil.

Kompas.com/Istimewa
Warga Yangon memukul panci atau kaleng sebagai protes terhadap kudeta militer, Selasa malam (2/2/2021). (VIA BBC INDONESIA) 

TRIBUNJATENG.COM, NAYPYIDAW - Kudeta militer di Myanmar menuai ptotes.

Perlawanan rakyat menguat.

Hal itu ditandai aksi warga di kota terbesar Yangon yang memukul panci dan wajan, serta membunyikan klakson mobil.

Di Desa yang Sunyi Ini Ada 3 Juta Ular yang Hasilkan 172 Miliar Per Tahun, Warga Sudah Biasa Digigit

Tilang ETLE Bakal Dilauncing Bulan Maret di Semarang

Dwi Solo Sewa Mobil Rental Calya Milik Warga Karanganyar: Ditukar Sama Innova

Kisah Pilu Ibu Meninggal Tinggalkan 3 Anak Masih Kecil, Sahabat Jadi Pengganti: Al Fatihah

Petugas kesehatan di sejumlah kota besar juga merencanakan mogok kerja, sedangkan para aktivis menyerukan aparat sipil negara menolak bekerja untuk pemerintahan yang baru.

Namun sepertinya kontrol militer sangat kuat.

Seruan untuk membebaskan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi bergema di Myanmar, yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya sejak penangkapan pada Senin (1/2/2021) dini hari, sepet 

Bersamaan dengan penahanan Suu Kyi, lebih dari 100 anggota parlemen ditahan oleh militer di akomodasi mereka di ibu kota, Nay Pyi Taw. Kini, sebagian dari mereka dikabarkan telah dibebaskan, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Rabu (3/1/2021). 

Militer mengambil alih kekuasaan pada Senin dini hari dan memberlakukan kondisi darurat selama setahun setelah menuduh partai Suu Kyi melakukan kecurangan atas kemenangan pemilu baru-baru ini.

Partai yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi ( NLD) menuntut pembebasan Suu Kyi. Partai itu juga meminta militer untuk menerima hasil pemilu pada November, yang dimenangi oleh NLD dengan lebih dari 80 persen suara.

Akan tetapi, militer telah menunjuk komisi pemilihan dan kepala polisi baru. Padahal, komisi pemilihan sebelumnya tidak menemukan bukti kecurangan pemilu.

Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma, dikuasai oleh militer hingga 2011, ketika pemerintah sipil dilantik.

Apa yang terjadi saat ini di Myanmar?

Negara itu kini dalam kondisi tenang setelah kudeta, dengan pasukan militer berpatroli di semua kota besar dan jam malam diberlakukan. Sistem komunikasi sempat terganggu ketika kudeta terjadi namun berangsur membaik pada Selasa pagi waktu setempat (2/2/2021).

 
Saat malam tiba pada hari Selasa, klakson mobil dan pukulan panci masak terdengar di jalan-jalan Yangon sebagai tanda protes warga Myanmar atas kudeta yang terjadi.

Kelompok pemuda dan pelajar juga menyerukan kampanye pembangkangan sipil, dan halaman Facebook untuk kampanye tersebut disukai oleh lebih dari 100.000 pengguna Facebook.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved