Jateng di Rumah Saja
Kata Ganjar Soal Kepala Daerah yang Izinkan Tempat Keramaian Beroperasi Saat Jateng di Rumah Saja
Dia meminta tempat-tempat keramaian di Kabupaten Batang ditutup saat diberlakukan Jateng di Rumah Saja akhir pekan ini
TRIBUNJATENG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons keputusan Pemerintah Kabupaten Batang yang tidak menutup tempat keramaian saat penerapan gerakan " Jateng di Rumah Saja".
Bupati Batang Wihaji mengizinkan tempat keramaian termasuk wisata, car free day dan pasar tradisional tetap beroperasi karena memikirkan nasib pedagang kecil yang kerap mendapatkan rejeki di akhir pekan.
Dia meminta tempat-tempat keramaian di Kabupaten Batang ditutup saat diberlakukan Jateng di Rumah Saja akhir pekan ini.
"Masih ada waktu, tutup saja (tempat keramaian)," jelas Ganjar lewat pesan singkat, Jumat (5/2/2021).
• Kisah Ajaib di Balik Tukang Rosok Pak Korlianto Selamat Dihantam KRL Solo-Jogja, Sempat Duduk di Rel
• Update Virus Corona Kota Semarang Sabtu 6 Februari 2021, Kelurahan Sendangmulyo Paling Banyak
• Siapa Karlie Fu yang Baru Nikahi Ikke Nurjanah? Beda Usia 16 Tahun Simak Sosok dan Foto-fotonya
• Tukang Rosok dan Sepedanya Tertabrak KRL Solo-Jogja Hingga Berguling-guling, Kereta Sempat Berhenti
Menurut Ganjar, hal tersebut untuk mencegah terjadinya kerumunan mengingat angka Covid-19 di Jawa Tengah masih tinggi.
Berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id pada Jumat (5/2/2021) ada 134.283 kasus orang terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah.
Sebanyak 115.111 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 8.406 lainnya meninggal dunia dan 10.766 orang terkonfirmasi Covid-19 masih dirawat.
Sebelumnya, Ganjar memang memberikan kewenangan penerapan kebijakan kepada masing-masing bupati/wali kota di Jateng, namun disesuaikan dengan kondisi kearifan lokal dengan memperhatikan peningkatan kasusnya.
"Karena di SE itu ada kearifan lokal. Jadi tidak hanya arif dalam rangka membuat kebijakannya, tapi juga arif melihat kondisi daerahnya. Jika daerahnya hijau, ya monggo.
Data itu yang disampaikan. Kawan-kawan bupati/wali kota saya berikan kewenangan untuk mengatur itu," tegasnya.
Gerakan Jateng di Rumah Saja bakal diberlakukan pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021.
Melalui Surat Edaran (SE) nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu, Ganjar meminta seluruh masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.
Kebijakan itu tidak berlaku bagi orang bergerak di sektor kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat, perhotelan.
Sejumlah daerah diminta melakukan penutupan sejumlah tempat publik, dengan kearifan lokal dan mengedepankan kondisi masing-masing.
Selain itu, pada hari yang sama akan digelar operasi Yustisi secara serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng oleh Satpol PP, TNI/Polri dan instansi terkait.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Respons Ganjar soal Bupati Batang Izinkan Tempat Keramaian Beroperasi Saat "Jateng di Rumah Saja"
Harga Sayuran di Tegal Naik Seusai Jateng di Rumah Saja, Pedagang: Kemarin Libur 2 Hari |
![]() |
---|
Senangnya Wali Kota Tegal Dedy Yon Banyak Warga Sudah Sadar Gerakan Jateng di Rumah Saja |
![]() |
---|
Satpol PP Semarang Sementara Tutup Toko Grosir Saat Gerakan Jateng di Rumah Saja |
![]() |
---|
Kata Bupati Tiwi Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja Hari Terahkhir: Purbalingga Benar-benar Sepi |
![]() |
---|
Jateng Hari Terakhir di Rumah Saja, Bupati Umi: Masyarakat Kabupaten Tegal Kompak Patuh |
![]() |
---|