Jateng di Rumah Saja
Kata Bupati Tiwi Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja Hari Terahkhir: Purbalingga Benar-benar Sepi
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi alias Tiwi mengomentarai efektifitas gerakan Jateng di Rumah Saja.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi monitoring pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada Sabtu - Minggu (6 - 7/2/2021).
Bupati Tiwi bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pada Minggu 7 Februari 2021 memonitoring sejumlah tempat di Purbalingga.
"Kita lihat gerakan ini cenderung efektif, selama 2 hari terakhir Purbalingga cenderung sepi.
Jadi rupanya masyarakat sadar luar biasa akan pentingnya selama dua hari ini untuk mengurangi mobilisasi dalam rangka menekan laju perkembangan Covid-19," ujar Bupati Tiwi usai monitoring di Pasar Segamas.
Adapun beberapa titik sampel dalam monitoring kali ini diantaranya, terminal Bukateja, Pasar Rakyat Bukateja, Posko Perbatasan Jompo (Purbalingga – Banyumas), Pasar Segamas Purbalingga, Objek Wisata Sanggaluri Park, Owabong Waterpark, Terminal Bobotsari dan Pasar Bobotsari.
Bupati dan Forkopimda menyaksikan langsung kegiatan razia dan pelaksanaan rapid test antigen gratis bagi pengendara luar kota yang masuk Purbalingga.
"Saya melihat beberapa orang pendatang dilakukan rapid test antigen, Alhamdulillah dari hasil pemantauan hari ini belum ada yang reaktif atau positif.
Mudah-mudahan semuanya sehat," tuturnya.
Posko perbatasan tersebut juga dilakukan operasi yustisi bagi para pengendara yang melanggar protokol kesehatan, khususnya bagi mereka yang tidak menggunakan masker.
Sejauh ini sanksi yang diberikan berupa pembinaan dan sanksi sosial seperti pengucapan Pancasila, menyanyikan lagu-lagu nasional, push-up dan lain sebagainya.
Bupati juga memastikan pasar-pasar melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dan bisa berhenti beraktifitas seusai pukul 11.00 WIB siang.
Serta dilanjutkan penyemprotan disinfektan.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada jajaran Forkopimda dan tentunya masyarakat Kabupaten Purbalingga yang sudah menyukseskan.
Sebetulnya Jateng di Rumah Saja ini sebuah gerakan, kita ingin masyarakat bisa mendukung atau nyengkuyung agar sadar dan membantu pemerintah dalam menekan Covid-19," tuturnya.
(*)
Bukan Tak Patuhi Jateng di Rumah Saja, Tapi Pria Banjarnegara Ini Sudah 5 Tahun Tinggal di Becak |
![]() |
---|
Petugas di Temanggung Paksa Tutup Minimarket & Toko Nekat Buka Saat Jateng di Rumah Saja |
![]() |
---|
Hari Kedua Jateng di Rumah Saja, Pasar Tradisional Wilayah Kendal Kembali Buka |
![]() |
---|
Jateng di Rumah Saja, Kapolres dan Dandim Blora Datangi Toko dan Warung yang Masih Buka |
![]() |
---|
Hari Pertama Jateng di Rumah Saja, Warga Plesetkan PSBB Jadi Pembatasan Semarang Banjir Besar |
![]() |
---|