Human Interest
Namanya Desi, Pantang Gengsi, Wanita Asli Tegal: Pagi Jadi Sopir Truk, Malam Nyinden Anak Ki Enthus
Di Kabupaten Tegal, ada sinden perempuan yang berani memilih profesi sebagai sopir truk.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Daniel Ari Purnomo
Kalau semua akan baik-baik saja dan dia juga senang menjalaninya.
Alhasil ia bisa bertahan sampai sekarang terlebih setelah menikah dan dikaruniai satu orang anak.
Desi semakin serius menjalani profesinya sebagai sopir truk.

Bahkan dia sudah memiliki usaha material sendiri yaitu suplier tanah urug Satria Laras Jaya Hutama (SLJH).
Dari yang awalnya ia hanya memiliki satu truk, karena dengan niat dan kegigihannya saat ini Desi sudah memiliki tiga kendaraan truk.
"Aktivitas saya setiap harinya ya kalau pagi atau siang narik truk, nanti malam harinya menjadi sinden ikut dengan anaknya almarhum Ki Enthus Susmono yaitu Ki Haryo Enthus Susmono.
Untuk saya selagi pekerjaan itu halal, membuat nyaman, tidak ada kata gengsi tetap dikerjakan saja," tegasnya.
Ketika sedang menarik truk, Desi biasa membawa material bangunan seperti batu kali dan pasir pesanan customer.
Sekali angkut beratnya bisa mencapai 7 ton, tapi hal ini tidak menjadi masalah bagi Desi.
Area nya masih di sekitar Kabupaten Tegal, Pemalang, dan Brebes.
Selama ini Desi dibantu oleh tiga orang karyawan dan juga sang suami yang memiliki profesi sama sepertinya.
Ditanya apakah pernah mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan saat sedang menyupir truk? Desi mengaku sering digoda oleh kaum adam yang kebetulan bertemu dengannya di jalan.
Kebanyakan dari mereka yang baru pertama kali melihat, pasti tidak menyangka bahwa Desi bisa mengendarai truk seorang diri.
"Jujur saya tidak pernah merasa malu dengan profesi saat ini karena berkaca pada ayah saya.
Dari profesinya sebagai sopir truk ia bisa menafkahi keluarga dan empat anaknya sekolah semua, sehingga saya sangat termotivasi dan ingin mengajak semua wanita untuk berani beda," ungkapnya.