Banjir Semarang
Warga Sawah Besar Kota Semarang Kelaparan dan Butuh Air Bersih: 1 Bungkus Mie Instan Dimakan 7 Orang
Warga Sawah Besar Kota Semarang kelaparan terisolasi membutuhkan bantuan bahan makanan dan air bersih.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para korban banjir di Kota Semarang terpaksa tadah air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Hal itu dialami sejumlah korban banjir di Jalan Margosari Baru 1 RT 7 RW 7, Sawah Besar, Gayamsari, Kota Semarang.
"Ya sudah dua hari ini kami tampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih," ungkap seorang warga bernama Lala saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (8/2/2021).
Dia menyebut, air tadah hujan itu digunakan untuk keperluan MCK.
Sedangkan keperluan minum dan memasak terpaksa harus membeli.
"Masih beruntung ada tetangga yang jual air galon.
Satu galon harga Rp 5 ribu.
Kami sudah habis 10 galon sejauh ini," paparnya.
Dia mengatakan, kebutuhan air bersih menjadi kebutuhan utama yang diperlukan sejumlah korban banjir di daerahnya.
Setidaknya di wilayah satu RT-nya ada 50 KK dengan ratusan jiwa yang bernasib sama sepertinya.
"Air bersih jadi kebutuhan utama karena listrik mati sudah tiga hari," bebernya.
Dia mengatakan, memang ada bantuan air bersih dari PDAM namun hanya di tingkat Kelurahan.
Mobil tangki PDAM tak berani masuk ke wilayahnya lantaran ketinggian air cukup tinggi yaitu seperut orang dewasa.
Sebaliknya jika warga ambil kesana juga kesulitan dalam kondisi banjir besar.
"Wilayah kami terhitung terisolir jadi belum tersentuh bantuan air," terangnya.