Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Temuan-Temuan Terbaru KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Meski prosesnya belum selesai, namun KNKT sudah merilis hasil investigasi sejauh ini. Berikut temuannya:

KompasTV
Kotak hitam atau flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air Sj 182 tekah ditemukan oleh tim di perairan Kepulauan Seribu. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pada 9 Januari 2021 lalu, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. 

Setelah empat pekan, Rabu (10/2/2021), melalui konfrensi pers daring, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) akhirnya memberikan laporan pendahuluan terkait investigasi penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 6 awak dan 56 penumpng tersebut.

Laporan tersebut disampaikan berdasarkan rekaman flight data recorder ( FDR), dan data air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.

Hanya Berbekal Rp 200 Ribu, Pria Jambi Ini Terbang ke Turki untuk Lamar Kekasihnya, Kisahnya Viral

Ngadiman Hanya Tengkulak Palawija Blora Tapi Bisa Jual Pupuk Subsidi, Harga Rp 250 Ribu per Sak

Minta Bek Persija Alfath Menceraikannya, Ratu Rizky Nabila Curhat Dipukuli hingga Diselingkuhi

Mimpi tentang Habib Lutfi, Keesokan Harinya Syekh Rajab Langsung Pesan Tiket ke Indonesia

Meski prosesnya belum selesai, namun KNKT sudah merilis hasil investigasi sejauh ini.

Berikut temuannya:

1. Trottle Diduga Alami Masalah

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, trottle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri sempat bergerak mundur.

Kondisi ini, menurut Nurcahyo, terjadi saat pesawat berada di ketinggian 8.150 kaki, dan 10.600 kaki.

Meski begitu, Nurcahyo menyebut bahwa hingga kini KNKT belum dapat menyimpulkan apakah kedua trottle dalam pesawat tersebut mengalami kerusakan.

Sebab, baik trottle kanan dan kiri sama-sama menunjukan ketidaknormalan atau anomali.

"Apakah yang rusak yang kiri kita belum tahu. Sebab (tuas) dua-duanya menunjukan sikap yang berbeda atau mengalami anomali," terang Nurcahyo.

Nurcahyo menjelaskan, bahwa trottle sebelah kiri bergerak mundur terlalu jauh. Di sisi lain, trottle sebelah kanan tidak bergerak dan terindikasi macet.

Dugaan kerusakaan trottle belum dapat disimpulkan, sebab trottle tersambung dengan 13 komponen lain dalam bagian pesawat.

"Kami masih melakukan penyelidikan dari 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan tuas tersebut," papar Nurcahyo.

2. Dua Komponen Pesawat Sempat Diperbaiki

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved