Berita Regional
Kenangan Ayah Prada TNI Ginanjar, Janji Terakhir Sebelum Gugur Ditembak KKB Papua
Bagaimana tidak, putra tercintanya, Prada Ginanjar gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua.
Ia tak menyangka, keesokan harinya, putranya tewas dalam baku tembak dengan KKB.
Percakapan itu menjadi obrolan terakhirnya dengan sang putra tercinta.
Dede berkilas balik bagaimana putranya bercita-cita menjadi seorang tentara sejak kecil.
Ginanjar yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu disebut memiliki keinginan kuat.
Hal itu dibuktikan dari upaya Ginanjar tiga kali mendaftar sebagai tentara, hingga dinyatakan lolos, Mulanya, Ginanjar mendaftar sebagai Bintara tetapi gagal.
"Dia kemudian ikut lagi Tamtama, namun gagal lagi. Ketiga, ikut Tamtama, Alhamdulillah lolos. Sekitar tahun 2018-an," kata dia.
Ginanjar kemudian ditugaskan di Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma. "Dinas di Kodam IV di Purbalingga," tutur Dede.
Ingin konflik Papua berakhir, cukup putranya yang menjadi korban
Dede dengan pilu meminta konflik yang merenggut nyawa putranya segera diakhiri. Ia tak ingin ada korban-korban lainnya.
"Sudahlah cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Jangan ada lagi korban tentara-tentara yang lainnya. Cukup anak saya," kata Dede saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021).
Adapun, Prada Ginanjar gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021). Ia gugur usai tertembak di bagian perut.
Prada Ginanjar kemudian dievakuasi menggunakan helikopter ke Mimika.
Selanjutnya, jenazah tiba di rumah duka pada Rabu (17/2/2021) dini hari. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumah Bangsa, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021) pukul 09.00 WIB.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telepon Terakhir Prada Ginanjar dan Janji Ikan Gurame Goreng Sang Ayah"