Berita Viral
Gubernur Anies Rombak 13 Pejabat, Bagaimana dengan Wali Kota Jakarta Selatan?
13 posisi jabatan tersebut salah satunya adalah Asisten Pemerintahan, Wali Kota Jakarta Pusat, Wali Kota Jakarta Utara
Keduanya antara lain, Isnawa Adji dan Yani Wahyu Purwoko yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Barat.
Pras mengaku menolak kedua sosok tersebut karena dinilai tidak mencerminkan sikap pemimpin.
Alasan dirinya menolak Isnawa Adji karena masalah banjir yang terjadi di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (7/2/2021) lalu.
Ketika itu, Isnawa Adji yang meninjau lokasi banjir meneruskan komentar warga yang menyebut banjir sudah biasa dirasakan mereka.
Warga terdampak banjir yang mayoritas merupakan pendatang serta berprofesi sebagai pedagang itu mengaku memilih mengungsi di kios dagangan mereka di Gedung PD Pasar Jaya Pasar Minggu.
Alasannya karena letaknya yang tidak jauh dan menghindari kerumunan di posko pengungsian banjir Pejaten Timur.
Pernyataan Isnawa Adji rupanya dinilai miring Pras.
Pras menilai pernyataan Isnawa tidak memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Harusnya dia cari solusi, misalnya nanti dibuatkan perencanaan dan anggaran untuk (penguatan tanggul) kali-kali di Pesanggrahan atau upaya lain,” kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (16/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Prasetyo merasa heran dengan jawaban Isnawa Adji.
Sebagai orang yang bertugas di Pemkot Jaksel beberapa tahun lamanya dan pernah menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI itu menurutnya harus dapat memberikan jawaban yang tepat.
“Dia kan bekas di LH, harusnya paham banjir, tapi jawabannya seperti itu. Nanti juga pulang lagi (warga) kalau (banjir) surut, itu kan nggak benar. Belum kami tes saja, itu pernyataannya sudah menganulir dia menjadi Walkot,” ungkapnya.
Sementara untuk Yani Wahyu Purwoko, memiliki rekam jejak yang kurang baik ketika menjadi Camat Penjaringan, Jakarta Utara pada 2015 silam.
Yani sempat menodongkan pistol airsoft gun kepada warga Kalideres, Jakarta Barat kala itu.
“Kalau Pak Yani kan beberapa alasan, dulu pernah jadi Camat yang bawa senjata, aroganlah. Jadi punya track record (rekam jejak) yang nggak baiklah,” kata Pras.