Berita Viral
Gubernur Anies Rombak 13 Pejabat, Bagaimana dengan Wali Kota Jakarta Selatan?
13 posisi jabatan tersebut salah satunya adalah Asisten Pemerintahan, Wali Kota Jakarta Pusat, Wali Kota Jakarta Utara
Gubernur Anies Rombak 13 Pejabat, Bagaimana dengan Wali Kota Jakarta Selatan?
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak 13 posisi jabatan di jajarannya.
13 posisi jabatan tersebut salah satunya adalah Asisten Pemerintahan, Wali Kota Jakarta Pusat, Wali Kota Jakarta Utara.
Namun, dari seluruh jabatan yang dirombak justru jabatan Wali Kota Jakarta Selatan belum juga terisi.
Informasi perombakan pejabat yang diterima Warta Kota itu, berupa sebuah surat pejabat yang dikukuhkan dan dilantik pada hari ini, Selasa (23/2/2021)
Baca juga: Suasana Mencekam Setelah Junaidi Bunuh Darsan yang Pelorotkan Celananya, Rumah Kades Dikepung
Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Gratis untuk Semua? Berapa Harganya Jika Mau Vaksin Mandiri?
Baca juga: Profil dan Biodata Chika Waode Pemeran Suster Mirna Ikatan Cinta, Mantan Pemain Lenong Bocah 90an
Berikut 13 pejabat Pemprov DKI Jakarta yang dikukuhkan dan dilantik:
- Julai Leli Kurniatri sebagai Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta
- Sigit Wijatmoko sebagai Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah DKI Jakarta
- Afan Adriansyah Idris sebagai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup
- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat sebagai Inspektur Provinsi DKI Jakarta
- Dhany Sukma sebagai Wali Kota Jakarta Pusat
- Ali Maulana Hakim sebagai Wali Kota Jakarta Utara
- Maria Qibtya sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta
- Yusmada Faizal sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta
- Premi Lasari sebagai Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta
- Chaidir sebagai Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta
- Juaini sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Utara
- Bayu Meghantara sebagai Kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta
- Iin Mutmainah sebagai Sekretaris Kota Adinistrasi Jakarta Barat
Sementara itu ketika dikonfirmasi Kepala BKD DKI Jakarta, Chaidir terkait perombakan pejabat tersebut, belum merespon pesan dari Warta Kota.
Anies Minta Pertimbangkan Calon Wali Kota Jakarta Selatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengusulkan dua nama sebagai Calon Wali Kota (Cawalkot) Jakarta Selatan.
Kedua nama yang diusulkan Anies Baswedan sebagai Cawalkot Jakarta Selatan itu adalah Isnawa Adji dan Yani Wahyu Purwoko.
Salah satu dari keduanya, jika disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta, akan mengisi posisi yang telah ditinggalkan oleh Marullah Matali, yang telah ditunjuk sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menggantikan Saefullah (alm).
Pascapenunjukkan Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tengah mencari sosok Calon Wali Kota (Cawalkot) Jakarta Selatan.
Jabatan yang kini diisi oleh Isnawa Adji selaku pelaksana tugas (Plt) itu harus melalui pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) sebagai representasi warga Ibu Kota.
Terkait hal tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan pandangannya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menolak kedua sosok Cawalkot Jakarta Selatan yang diusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Keduanya antara lain, Isnawa Adji dan Yani Wahyu Purwoko yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Barat.
Pras mengaku menolak kedua sosok tersebut karena dinilai tidak mencerminkan sikap pemimpin.
Alasan dirinya menolak Isnawa Adji karena masalah banjir yang terjadi di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (7/2/2021) lalu.
Ketika itu, Isnawa Adji yang meninjau lokasi banjir meneruskan komentar warga yang menyebut banjir sudah biasa dirasakan mereka.
Warga terdampak banjir yang mayoritas merupakan pendatang serta berprofesi sebagai pedagang itu mengaku memilih mengungsi di kios dagangan mereka di Gedung PD Pasar Jaya Pasar Minggu.
Alasannya karena letaknya yang tidak jauh dan menghindari kerumunan di posko pengungsian banjir Pejaten Timur.
Pernyataan Isnawa Adji rupanya dinilai miring Pras.
Pras menilai pernyataan Isnawa tidak memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Harusnya dia cari solusi, misalnya nanti dibuatkan perencanaan dan anggaran untuk (penguatan tanggul) kali-kali di Pesanggrahan atau upaya lain,” kata Prasetyo di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (16/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Prasetyo merasa heran dengan jawaban Isnawa Adji.
Sebagai orang yang bertugas di Pemkot Jaksel beberapa tahun lamanya dan pernah menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI itu menurutnya harus dapat memberikan jawaban yang tepat.
“Dia kan bekas di LH, harusnya paham banjir, tapi jawabannya seperti itu. Nanti juga pulang lagi (warga) kalau (banjir) surut, itu kan nggak benar. Belum kami tes saja, itu pernyataannya sudah menganulir dia menjadi Walkot,” ungkapnya.
Sementara untuk Yani Wahyu Purwoko, memiliki rekam jejak yang kurang baik ketika menjadi Camat Penjaringan, Jakarta Utara pada 2015 silam.
Yani sempat menodongkan pistol airsoft gun kepada warga Kalideres, Jakarta Barat kala itu.
“Kalau Pak Yani kan beberapa alasan, dulu pernah jadi Camat yang bawa senjata, aroganlah. Jadi punya track record (rekam jejak) yang nggak baiklah,” kata Pras.
“Takutnya Jaksel daerah hijau, daerah guyup nanti tiba-tiba gimana (terjadi sesuatu), jadi masalah baru dan itu saya nggak mau. Pertimbangan-pertimbangan saya sebagai Ketua DPRD kan saya tahu, karena punya (tanggung jawab) enam wilayah kota/kabupaten dan saya turun ke lapangan, jadi belajar dulu lah jadi Wakil Walkot Jakbar,” jelasnya.
Dengan dicoretnya dua nama itu, Anies diminta kembali mengajukan aparatur sipil negara (ASN) yang dianggap layak menjadi calon Walkot Jaksel.
Adapun hal ini mengacu pada UU Nomor 22 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI.
Dalam Pasal 19 ayat 2 dijelaskan, jabatan Wali Kota/Bupati diangkat Gubernur atas pertimbangan DPRD DKI Jakarta dari PNS yang memenuhi persyaratan.
“Jadi untuk Jakarta Selatan (Calon Walkot) kami kembalikan kepada Gubernur,” imbuhnya.
Warga Akui Banjir Sudah Biasa
Pernyataan Pras terkait penolakan Isnawa Adji sebagai Cawalkot Jakarta Selatan merujuk banjir yang terjadi di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (7/2/2021) lalu.
Hujan deras dengan intensitas tinggi di selatan Ibu Kota memicu kenaikan Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (8/2/2021) pagi.
Besarnya debit air kiriman pun tidak dapat dihindari, sejumlah permukiman warga sekitar bantaran Kali Ciliwung, seperti Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan serta Condet dan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur kebanjiran.
Penanganan banjir pun dilakukan jajaran Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan di Jalan Masjid Al Makmur RW 07-08 Pejaten Timur pada Minggu (7/2/2021).
Tidak hanya mengevakuasi cepat warga sebelum permukiman mereka tergenang, kolaborasi antara Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan bersama Sudin Sosial Jakarta Selatan dilakukan.
Bersamaan dengan penyisiran warga dengan menggunakan perahu karet, jajaran Pemkot Jaksel juga mendirikan posko bencana di sejumlah titik permukiman.
"Alhamdulillah semuanya sudah tertangani dengan baik, warga sudah dievakuasi, kebutuhannya juga sudah dicukupi," ungkap Plt Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji meninjau lokasi pengungsian banjir Pejaten Timur pada Senin (8/2/2021) pagi.
Banjir diungkapkan Isnawa Adji memang bukan hal yang baru bagi warga Pejaten Timur.
Karena itu, banyak warga yang ditemuinya justru terlihat santai menanggapi banjir perdana pada tahun 2021 ini.
Bahkan banyak warga yang merupakan pedagang di Pasar Minggu itu katanya lebih memilih untuk tidur di pasar ketimbang berada di posko pengungsian banjir.
"Posko pengungsian sudah kita siapkan, tapi banyak yang lebih pilih numpang di rumah tetangga atau tidur di pasar. Kita bingung juga," ungkap Isnawa Adji.
"Warga bantaran Sungai Ciliwung pada komen gini, 'sudah biasa pak, kita klo banjir klo nggak tidur di rumah tetangga atau temen-paling ya di pasar. Kita rata-rata pedagang pasar," tambahnya.
Walau begitu, bantuan diungkapkan Isnawa Adji tetap disalurkan kepada warga terdampak.
Selain kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih hingga kebutuhan bayi dan perempuan, pihaknya juga menyalurkan ratusan masker kepada warga.
Penyaluran masker tersebut dilakukan bersamaan dengan pemberian nasi bungkus yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan, mulai Pejaten Timur, Pasar Minggu serta wilayah Rawajati dan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Karena banjir kali ini masih dalam suasana pandemi, protokol kesehatan 3M tidak boleh diabaikan. Pencegahan Covid-19 harus disiplin dilakukan," ungkap Isnawa. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Anies Rombak 13 Pejabat di Antaranya Wali Kota Jakut, Wali Kota Jakpus, dan Kadis SDA