Berita Features
Kisah Slamet Pencuri yang Babak Belur Diamuk Massa, Kini Insyaf dan Nyantri di Ponpes Alif Baa
Dari sebuah desa di dataran tinggi Banjarnegara, beberapa bulan lalu, Slamet (16) nekat pergi ke kota Banjarnegara
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Khoirul Muzaki
Seorang pemuda salat di masjid Ponpes Alif Baa, Mantrianom, Bawang, Banjarnegara
"Saya tidak tahu yang mukuli, banyak orang, " katanya
Beruntung Slamet yang masih di bawah umur tidak dihukum dan dimasukkan sel.
Ia justru direhabilitasi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alif Baa Banjarnegara.
Di situ ia menemukan jalan pertaubatan.
Slamet mendapatkan bimbingan agama langsung oleh sang pengasuh, KH Khayatul Makky.
Pengetahuan agamanya terus bertambah.
Slamet perlahan menyadari perbuatannya mengambil hak orang lain amatlah nista.
Agama adalah benteng moral paling kokoh bagi orang untuk menghindari perbuatan tercela.
Slamet menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Saya menyesal, tidak akan mencuri lagi, " katanya. (*)