Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

109 Rumah Warga Terdampak Longsor di Cipager Garut

Tanah longsor yang terjadi di Kampung Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, berdampak bagi 109 rumah warga.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Tebing sepanjang 500 meter longor di Kampung Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut.(DOK.BPBD GARUT) 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Tanah longsor yang terjadi di Kampung Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, berdampak bagi 109 rumah warga.

Dari jumlah itu, sebanyak 6 rumah rusak berat. Sementara sisanya terancam rusak akibat longsor.

Hal itu berdasarkan kajian awal yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan mengatakan, tim PVMBG sudah turun ke lapangan melakukan survei.

Baca juga: Penelitian Terbaru Covid-19 Bisa Bertahan di Baju hingga 3 Hari, Benarkah? 

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi Bunuh Dua Wanita Muda, Mengaku Tidak Ada Hubungan Namun Dieksekusi di Hotel

Baca juga: 2 Besan Bertengkar Hebat Berujung Pembacokan, Ribut karena Menantu Lahiran 3 Bulan Setelah Menikah

Baca juga: Sampai Sempat 5 Bulan Tak Ngobrol, Andre Taulany Ungkap Penyebab Pecahnya Pertengkaran dengan Sule

Dari hasil kajian awal, memang ada 109 rumah yang terancam longsor susulan.

“Enam rumah rusak, sisanya terancam karena jaraknya dari longsoran ada yang 0-15 meter sebanyak 38 rumah; 15-30 meter 16 rumah; jarak 30 – 50 meter 11 unit; dan jarak 50-60 meter ada 38 unit,” kata pria yang akrab disapa Tebe itu, Jumat (26/2/2021).

Selain itu, menurut Tebe, longsor di Kampung Cipager saat ini kondisinya masih tidak stabil dengan kelerengan tebing hampir vertikal.

Kemudian, ditemukan pula retakan-retakan permukaan baru yang arahnya dari barat ke timur di sisi timur dan tenggara tebing longsoran.

Menurut Tebe, PVMBG juga menemukan fenomena adanya pendangkalan air tanah.

Hal ini diketahui dari sumur-sumur warga yang semula kedalamannya mencapai 20 hingga 27 meter, saat ini air naik menjadi 15 meter setelah longsor.

 
“PVMBG juga mengingatkan bahaya longsor susulan di bagian timur dan tenggara lokasi longsoran, termasuk mengarah ke kantor desa,” kata dia.

Selain menganalisis longsor dan potensi longsor susulan, menurut Tebe, PVMBG juga telah melakukan survei enam lokasi relokasi rumah warga.

Untuk lokasi relokasi ini, menurut Tebe, masih harus dilakukan analisis setelah peninjauan lapangan.

Pemkab Garut sendiri telah menetapkan status tanggap darurat untuk bencana longsor di Kampung Cipager.

Baca juga: Kisah Sedih Dua Bocah di Karawang Ditinggal Mati Ibu, Ayah Gila, dan Kakak Dituduh Maling

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 Halaman 146 147 148 149 150 dan 151 Subtema 3 Pembelajaran 6

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu RCTI 27 Februari 2021 Upaya Al Membebaskan Rendy yang Dipenjara

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD Halaman 151 152 153 154 Cerita Pengalaman Merawat Tanaman di Sekolah

Status tanggap darurat ini akan berakhir pada 28 Februari 2021.

Namun, karena longsoran masih terus terjadi dan mengarah ke pemukiman, update data rumah terdampak terus dilakukan.

“Sampai hari ini, ada 98 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 335 orang yang masih tinggal di pengungsian di Gedung SDN Karyamekar 2,” kata dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved