PSK
Alasan PSK Hamil Buka Layanan, Tergolong Langka dan Lagi Trend
Alasan PSK hamil tetap membuka layanan ternyata lagi trend dan tergolong langka.
Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM - Salah satu alasan kenapa banyak PSK kondisi hamil tetap buka layanan.
Ternyata PSK hamil lagi trend dan tergolong langka.
Saking langkanya, para pelanggan rela membayar lebih untuk mendapat pelayanan dari perempuan hamil.
Kabarnya, ada sensasi tersendiri berhubungan dengan orang hamil.
Hal ini diungkapkan salah satu PSK di Tasikmalaya yang hamil tua.
Perempuan berinisial TL ini sedang hamil tua.
Usia TL kini masih 21 tahun.
Dia terjaring razia di salah satu sudut Kota Tasikmalaya, Senin 1 Maret 2021 dini hari.
Ia mengaku telah enam bulan menjadi PSK setelah cerai.
TL telah memiliki dua anak meski usianya terbilang masih muda.
"Saya butuh uang untuk kebutuhan hidup. Anak saya sudah dua ditambah sekarang saya hamil tua. Meski hamil saya mengaku menjual diri dan berhubungan sama pelanggan. Saya baru enam bulan begini setelah cerai sama suami," jelas perempuan tersebut.
"Saat itu saya sedang bingung usai cerai, sedangkan saya butuh biaya buat kebutuhan sekolah kedua anak saya. Terus datang teman saya dan menawarkan cari uang dengan cara jual diri. Saya ikut dan begini jadinya," kata dia.
Ia mengaku sedang sepi pelanggan karena masa pandemi.
Jarang pria berlalu lalang di wilayah perkotaan karena aturan ketat pencegahan Covid-19.
Setiap malam, ia berdiri diri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya, untuk menggaet pelanggan yang lewat daerah tersebut.
"Kalau saya baru enam bulan mulai saat pandemi, jadi tiap malam juga sepi. Paling ada dapat satu orang, kadang enggak. Mereka tahu saya hamil, dan katanya pengin sekali sama orang hamil kayak saya," tambahnya.
Satpol PP juga menjaring perempuan hamil tua lainnya yang menjajakan diri di trotoar.
Perempuan itu bahkan didampingi suaminya.
Sementara itu, Kepala Seksi Dal Ops PP Kota Tasikmalaya Sandi A Suguh membenarkan bahwa ada dua PSK jalanan yang terjaring razia Tim Patroli Rutin dan langsung dibawa ke markas untuk didata dan dibina.
Keduanya berasal dari wilayah Kota Tasikmalaya dan sengaja datang ke lokasi mangkal setiap malam.
"Mereka ada yang pernah ditangkap dan dilakukan pembinaan, tapi mereka melakukannya lagi. Kami pun akan terus melakukan operasi rutin untuk memberantas jenis-jenis penyakit masyarakat," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com