Berita Solo
Para Pemancing Jadi Saksi saat Sekdes SW Lompat ke Bengawan Solo, Jenazah Ditemukan Sehari Kemudian
Sebelumnya, sejumlah pemancing di TKP menjadi saksi bila SW melompat dari jembatan ke arah sungai
Camat Grogol, Bagas Windaryatmo mengatakan, jika motor tersebut merupakan motor dinas Perangkat Desa di Kabupaten Klaten.
"Ternyata setelah dilacak motor itu milik Sekdes Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/2/2021).
Namun demikian, dia belum bisa memastikan siapa orang yang lompat dari jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada siang ini sekitar pukul 12.15 WIB.
"Untuk sementara baru kami cara data-datanya," katanya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan posko-posko pencarian di kantor desa pondok.
Saat ini berbagai relawan dari SAR Sukoharjo, relawan, tagana sudah berkumpul dan sudah mengupayakan pencarian.
"Saat ini masih terus dilakukan pencarian," katanya.
Sebelumnya, seseorang yang belum diketahui identitasnya diduga terjun ke Sungai Bengawan Solo, tepatnya di jembatan Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo.
Kesaksian Pemancing
Akibat peristiwa ini, jembatan di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dipenuhi warga sekitar dan pelintas, Minggu (28/2/2021).
Seorang pria, diduga bunuh diri dengan sengaja menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Seorang pemancing, bernama Dodon Fitriansah (24), mengaku melihat peristiwa itu.
Warga Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo itu melihat seseorang yang diduga melakukan aksi bunuh diri.
Saat ditanyai tim SAR, dia mengatakan melihat orang yang melompat dari atas jembatan.
"Kronologi saya mulai mancing sekitar jam 9 pagi. Tau-tau jam 12 lebih dikit ada orang melompat dari atas jembatan. Orange (korban) enggak tau pak, taune saya dari bawah jembatan dia jatuh." kata Dodon dalam rekaman itu.Orang tersebut melompat dari jembatan ke aliran Sungai Bengawan Solo.
Salah satu relawan SAR Sukoharjo, Muklis membenarkan hal itu.
"Iya, lompat dari jembatan Pondok," ucapnya.

Menanggapi laporan itu, tim SAR langsung melakukan apel dan mulai melakukan operasi pencarian korban.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, di lokasi kejadian satu unit sepeda motor Suzuki Shooter dengan nomor polisi AD 6762 XL.
Selain itu juga ditemukan jaket berwarna hitam merah yang diduga milik korban.
Kasus Bunuh Diri di Sragen
Sebelumnya, seorang warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, kabupaten Sragen berinisial PD (65) juga nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Aksi nekat itu dilakukan korban di Dukuh Kuyang, Kliwonan, Masaran, Minggu (7/2/2021) pagi tadi.
Menurut keterangan Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.
"Penyakit paru-paru itu sudah diderita korban selama lima bulan ini," kata dia.
Akibat penyakit itu, korban diduga depresi.
Ditambah, korban juga sering meminta agar keluarganya menjenguknya.
Jika tidak, korban sering mengancam akan bunuh diri.
"Korban ini sudah sering bilang seperti itu," terangnya.
Kendati demikian, Nugroho tidak mengetahui motif sebenarnya yang melatarbelakangi korban nekat mengakhiri hidupnya.
"Itu, dugaan saya begitu, tapi alasan pastinya kenapa dia bunuh tidak ada yang tahu," katanya.
Nugroho menjelaskan, PD memilih jembatan gantung di Dukuh Kliwonan lantaran dia bekerja sebagai buruh tani di sana.
"Dia memang kerja dengan orang yang punya sawah di sini," katanya.
Ia sengaja datang ke tempat korban bunuh diri karena PD merupakan salah satu warganya.
"Tadi saya dapat laporan kalau ada warga saya yang bunuh diri di jembatan gantung butuh," tambahnya.
Tinggalkan Sarung dan Sendal
awalnya warga menemukan sarung dan sepasang sendal jepit di jembatan gantung butuh sekira pukul 05.30 WIB.
Selain sarung dan sendal jepit, di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha bernomor polisi AD 4327 RE.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian melaporkan ke ketua Rukun Tetangga (RT) 37 Dukuh Kuyang.
"Kemudian Pak RT lapor ke Polsek Masaran," kata Warga setempat, Adila kepada Tribunsolo.com, Minggu (7/2/2021).
Adila mengatakan, tidak ada warga yang melihat secara pasti apakah korban benar-benar lompat dari atas jembatan ke sungai Bengawan Solo.
"Warga sini enggak ada yang lihat sama sekali."
"Karena pas subuh tadi sudah ditemukan motor, sarung, dan sendal jepit di lokasi kejadian," ucapnya.
Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitar sungai untuk mencari korban.
Tim SAR gabungan datang ke TKP sekitar pukul 08.00 WIB.
Misteri Kresek Merah
Di jembatan gantung itu ditemukan sebuah tas plastik berwarna merah yang diikatkan pada pembatas jembatan.
Di bawah tas kresek ada sarung dan sepasang sendal jepit.
Usut punya usut, ternyata tidak ditemukan apapun dalam tas plastik itu.
"Di dalamnya enggak ada apa-apanya," kata warga sekitar, Adila kepada Tribunsolo.com.
Tas plastik itu kemudian diamankan oleh warga yang pertama kali menemukannya.
"Dijadikan satu sama sendal dan sarung yang ditemukan," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok SW, Sekdes Serenan yang Diduga Bunuh Diri di Bengawan Solo : Humoris, Tapi Tak Pernah Curhat