Warung Kopi
Para Pria Rela Antre Beli Kopi Rp 100 Ribu di Warung, Minumnya di Kamar Bareng PSK Pantura
Polisi mendatangi warung kopi yang dijadikan kamuflase untuk menjajakan PSK di Gresik.
Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, GRESIK - Polisi membongkar praktik prostitusi berkamuflase warung kopi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Warung kopi itu dikenal nama Warkop Pangkon.
Pangkon dalam bahasa jawa berarti memangku.
Pembeli yang kebanyakan pria bisa minum kopi sambil memangku wanita pekerja seks komersial atau PSK.
Warkop itu berlokasi di jalan raya Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Warung itu dikelola beberapa orang wanita.
Pemiliknya adalah perempuan asal Kabupaten Batang.
Mereka mengaku memang menyediakan jasa prostitusi.
Tarifnya ngopi dibanderol Rp 100 ribu.
Rinciannya Rp 20 ribu untuk sewa kamar, sisanya jasa PSK.
Harga yang cukup terjangkau itu ternyata ramai peminat khususnya kaum adam.
Namun usaha tersebut segera ditertibkan oleh aparat kecamatan setempat.
Para aparat curiga Warkop Pangkon itu selalu ramai pembeli.
Kecurigaan mereka pun terjawab.
Sejumlah anggota Forkompincam pun mendatangi lokasi Warkop.
Kapolsek Ujungpangkah AKP Sujito berujar pihaknya baru mengetahui ada jasa prostitusi berkamuflase warung kopi.
"Kami dapat laporan dari masyarakat soal Warkop Pangkon," kata dia.
Dia menemui si pemilik berinisial SA asal Kabupaten Batang.
Polisi dan aparat desa setempat mendata para wanita dalam warung itu.
"Mereka sedang tiduran menanti pembeli waktu kami datang," ujar Sujito.
Selain SA, polisi juga mendata 2 PSK asal Pekalongan dan Batang.
Setelah dilakukan pendataan para aparat berencana memulangkan para perempuan ke daerah masing-masing.
"Hal ini melanggar
Perda Gresik Nomor 15 Tahun 2013 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum," pungkasnya.

(*)