Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Cerita AHY yang Sejak Awal Sudah Cium Gelagat Moeldoko: Banyak Bukti yang Kita Dapat

“Apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaanya menjadi Ketua Partai Demokrat abal-abal versi KLB illegal,” katanya

Editor: muslimah
Kolase Tribunnews.com/dok pribadi AHY
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto Kanan : Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. 

Cerita AHY yang Sejak Awal Sudah Cium Gelagat Moeldoko: Banyak Bukti yang Kita Dapat

TRIBUNJATENG.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyesalkan sikap Moeldoko.

AHY menilai Moeldoko sudah menggunakan cara-cara yang jauh moral dan etika politik.

Hal itu dikemukakan AHY terkait keinginan Moeldoko yang mengambilalih kepemimpinan di Partai Demokrat.

“Memang sejak awal motifnya KSP Moeldoko tidak berubah yaitu mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah menggunakan cara-cara inkonstitusional serta jauh dari moral dan etika politik,” kata AHY dalam keterangan pers terkait KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

“Bagi kami sikap tersebut bukanlah sikap dan perilaku yang kesatria, bukan juga sikap dan perilaku yang bisa dijadikan contoh baik bagi masyarakat Indonesia juga bagi generasi muda Indonesia,” tambah AHY.

Baca juga: Ini yang Menimpa Akun GothamChess yang Kalah Catur Vs Dewa Kipas, Karena Serbuan Netizen Indonesia?

Baca juga: Inkonsistensi Jokowi Bilang Benci Produk Luar Namun Buka Impor Beras, Mendag Menjelaskan Maksudnya

Baca juga: Perampokan Alfamart Masaran Sragen, Pelaku Tembak Kulkas, Uang Dibawa Pakai Kresek

AHY lebih lanjut menuturkan keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak terlibat upaya pengambilalihan Partai Demokrat kini sudah terang benderang.

Hal tersebut, kata AHY, terbukti ketika diminta oleh pelaku GKPD, KSP Moeldoko menerima untuk menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB Sumut.

“Apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaanya menjadi Ketua Partai Demokrat abal-abal versi KLB illegal,” katanya.

“Saya bisa menyampaikan ini, karena banyak bukti yang kita dapatkan selama ini, dan tidak semua kita jelaskan kepada publik, tapi buktinya-buktinya lengkap, dan pada puncaknya ini, KLB illegal tadi,” ujarnya.

Atas dasar itu, AHY meminta negara dan aparat pemerintah tidak melakukan pembiaran atas tindakan illegal KSP Moeldoko yang ingin memecah belah Partai Demokrat.

“Untuk itu saya meminta dengan hormat kepada Bapak Presiden Joko Widodo, khususnya Menkumham untul tidak memberikan pengesahan dan legitimasi kepada KLB illegal yang jelas-jelas melawan hukum tadi,” harap AHY.

“Langkah yang akan kami tempuh setelah ini adalah, melalui tim hukum yang sudah kami persiapkan, melaporkan panitia dan siapa pun yang tadi terlibat dalam penyelenggaran KLB illegal kepada jajaran penegakan hukum,” tegas AHY.

Tiga Pertanyaan Moeldoko

Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

Suara terbanyak berpihak pada Moeldoko, mengalahkan kandidat lainnya yakni Marzuki Alie.

Moeldoko melalui sambungan teleponnya dengan Darmizal menyapa anggota KLB Partai Demokrat Tandingan di Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Hal tersebut untuk memastikan jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum dalam KLB Partai Demokrat sudah sesuai dengan AD/ART partai.

T
Moeldoko dan AHY. Sikap Istana Presiden yang tak menjawab surat yang dikirim Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mendapat sorotan dari sejumlah pihak. (KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman)

“Walaupun secara aklamasi rekan rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, tetapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua atas amanat ini,” kata Moeldoko, Jumat (5/3/2021).

“Apakah proses pemilihan ini sudah sesuai dengan AD/ART atau tidak,” tanya Moeldoko yang disambut jawaban sesuai oleh peserta KLB Partai Demokrat tandingan.

“Yang kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih Saya untuk Partai Demokrat, serius atau tidak,” kata Moeldoko yang dijawab serius oleh peserta KLB Partai Demokrat tandingan.

“Yang ketiga, sejauh mana keseriusan saudara-saudara untuk bekerja atas nama integritas, menempatkan merah putih di atas pribadi atau golongan,” tanya Moeldoko yang dijawab siap oleh peserta KLB Partai Demokrat tandingan.

Seusai mendengar jawaban dari peserta KLB Partai Demokrat tandingan, Moeldoko mengatakan menerima penunjukkan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

“Baik, saya menghargai dan menghormati sikap saudara, oke kita terima untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” ujarnya.

Sementara itu, Jhoni Allen menuturkan dipilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tanpa kehadiran dilatari kebutuhan hati Nurani.

“Sebenarnya kita harus menunggu beliau, tapi atas kebutuhan hati Nurani kita proses secara procedural dan beliau terpilih,” jelasnya.

Pengakuan Ketua DPC Partai Demokrat Solo Ditawari Rp 125 Juta untuk Ikut KLB: Saya Tolak

Ketua DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto buka suara di tengah pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Deli Serdang, Sumut.

Supriyanto mengaku dirinya pernah ditawari sejumlah uang untuk mengikuti KLB yang dibuat pihak yang ingin lakukan kudeta.

Supri mengatakan, dirinya memang pernah mendapatkan tawaran untuk melawan partainya sendiri.

"Kami dibujuk dan kemudian disampaikan beberapa hal tawaran," kata Supri ditemui TribunSolo.com di kediamannya, Jumat (5/3/2021).

Dia bahkan, mengungkapkan ada pihak yang menawarinya sejumlah uang untuk hadir dalam KLB tersebut.

Untuk setiap Ketua DPC yang hadir akan diberikan Rp 25 juta di awal.

Kemudian akan diberikan Rp 100 juta di akhir acara.

Mendapat tawaran tersebut, Supri tegas menolak dan menyatakan tidak mau menjual Partai Demokrat.

"Saya nasihati, orang tersebut agar tidak menghianati partai," kata dia.

Menurut dia, KLB yang digelar oleh pihak yang ingin melakukan kudeta adalah ilegal dan tidak berdasar.

"Kami selalu mendukung kepemimpinan yang sah yakni Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," papar dia.

"Ketua Umum AHY penting bagi kami," akunya menekankan.

Lima Calon Kuat

Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan mengungkap nama-nama yang bakal diisukan mengisi posisi ketua umum Partai Demokrat dalam Kongres luar biasa (KLB) yang digelar di satu hotel di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Hencky mengatakan sebenarnya ada sembilan nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum. 

"Ada sembilan nama yang masuk bursa calon ketum. Hencky Luntungan; Yahya Sacawiria; Anton Rifai; Tri Yulianto; Darmizal; Moeldoko; Jhoni Allen Marbun; Marzuki Alie; dan Hasan Noor Hasnaeni," ujar Hencky, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021). 

Akan tetapi, Hencky mengungkap dari sembilan nama itu sudah terungkap lima nama dengan dukungan terkuat.

Moeldoko, Marzuki Alie dan Jhoni Allen Marbun termasuk didalamnya. 

Hanya saja, dari lima nama itu disebutnya dapat mengerucut lebih kecil lagi selama perhelatan KLB nantinya. 

"Sudah ada lima nama paling kuat, yaitu Hencky Luntungan; Jhoni Allen Marbun; Marzuki Alie; Tri Yulianto; dan Moeldoko. Bisa mengerucut lagi," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan yang mengikuti acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat mengatakan bakal ada 1.500 kader yang hadir. 

"Total 387 DPC yang hadir, dengan sekitar 1.500 kader," ujar Hencky, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021). 

Hencky turut mengungkap nama-nama yang dikabarkan hadir dalam KLB ini memang benar adanya. 

Mulai dari Kepala Staf Presiden Moeldoko, Jhoni Allen Marbun, Darmizal, hingga Marzuki Alie. 

"Semuanya sudah dilokasi," kata Hencky. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul AHY vs Moeldoko, Putra SBY Cium Gelagat Moeldoko: Sejak Awal Ingin Ambil Alih Kepemimpinan Demokrat

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved