Berita Karanganyar
Cerita Wahyu Pelajar Karanganyar Layani Jasa Tambal Ban Panggilan, Pesan Ibu: Nulung Ora Menthung
Remaja asal Dusun Wonoharjo RT 1/8 Desa Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Karanganyar, Wahyu Nugroho (19) inisiatif membuat layanan tambal ban panggilan
Penulis: Agus Iswadi | Editor: galih permadi
"Modalnya Rp 400 ribu. Buat beli cukilan, ban dalam dan lainnya," ujarnya.
Usaha itu dijalani Wahyu di sela aktivitasnya mengikuti pembelajaran secara daring selama pandemi virus Covid-19.
Uang yang dihasilkan dari usaha tersebut digunakannya untuk membeli kuota internet, membayar biaya sekolah serta mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Kebanyakan pengguna jasanya berasal dari orang yang memanfaatkan layanan tambal ban panggilan. Apabila sedang ramai, dia bisa melayani 8 kali panggilan.
Wahyu mengendarai sepeda motor matic sembari menyangklong bagor bertuliskan "tambal ban panggilan" lengkap dengan nomor telepon yang dapat dihubungi. Bagor itu berisi peralatan yang digunakannya untuk menambal ban.
"Rata-rata sehari 2-4 panggilan. Kebanyakan itu malam hari," tuturnya.
Beberapa pengguna jasa tambal ban panggilan terkadang ada yang memberikan bayaran lebih.
Namun ada juga pengguna jasa yang tidak membayar sama sekali.
Kendati demikian, Wahyu tidak mempermasalahkan apabila pengguna jasa itu tidak membayar ongkos tambal ban. Mengingat sejak awal niatnya memang ingin menolong orang.
Seiring berjalannya waktu ternyata ada saja orang yang berbaik hati kepada Wahyu. Belum lama ini ada orang yang meminta nomor rekeningnya dan hendak mentransfer sejumlah uang.
"Karena tidak punya rekening pinjam milik tetangga" ungkapnya.
Selain area Solo, Wahyu pernah mendapatkan panggilan tambal ban hingga wilayah Sukoharjo.
"Paling jauh itu Pajang Sukoharjo," terangnya.
Apabila mendapatkan panggilan dari pengguna jasa yang jaraknya lumayan jauh, biasanya dia mengajak temannya untuk menemani.
Dia menyadari akan resiko yang kemungkinan dialaminya selama melayani jasa tambal ban panggilan.
"Ya paling dikasih uang makan," tutur Wahyu.
Selama menggeluti usaha tambal ban panggilan dia belum pernah mendapatkan order fiktif.
"Alhamdulillah belum pernah," pungkasnya. (Ais).
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :