Berita Regional
Tanah Longsor di Majene Timbun 3 Warga, Terjadi Setelah Hujan Deras
Tanah longsor terjadi di Parappe, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (7/3/2021). Akibat peristiwa tanah longsor di Majene tersebut, tiga warga d
TRIBUNJATENG.COM, MAJENE - Tanah longsor terjadi di Parappe, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (7/3/2021).
Akibat peristiwa tanah longsor di Majene tersebut, tiga warga dikabarkan tertimbun material tanah longsor.
Sejumlah petugas dan warga setempat saat ini sedang berusaha mencari korban yang tertimbun material longsor.
Baca juga: Rekrutmen PPPK Tak Sertakan Formasi Guru Agama, AGPAII Ancam Mogok Mengajar Nasional
Baca juga: Dipamiti GM PLN Jateng & DIY, Ganjar Sebut Sejumlah Perusahaan Siap Investasi Kendaraan Listrik
Baca juga: Mahfud MD Sebut Ketua Umum Partai Demokrat yang Diakui Pemerintah Saat Ini Masih AHY
Baca juga: Anang Ungkap Cerita Hanya Dirinya yang Negatif Covid-19 Meski Berganti Vape dengan Azriel
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin membenarkan kejadian ini.
"Benar, sementara tim kami masih di lokasi," kata Sirajuddin.
Hingga saat ini petugas masih berada di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi diperoleh Tribun, longsor terjadi setelah diguyur hujan deras di kawasan itu.
Kontur tanah yang labil membuat tanah tak mampu menahan rembesan air.
Tanah Ambles di Banjarnegara
Pergerakan tanah di Desa Gumingsir Kecamatan Pagentan, Banjarnegara kian mengkhawatirkan. Masalahnya, pergerakan tanah yang sudah berlangsung lama itu sudah mengancam rumah-rumah warga.
Kini, pergerakan tanah itu bahkan sudah menjalar ke fasilitas umum. Jalan desa dengan struktur beton pun tak mampu bertahan dari goncangan longsor.

Jalan penghubung antar kampung di Dusun Kalikidang sebagian ambles. Material jalan cor itu hancur atau patah terbawa longsor.
Kepala Desa Gumingsir Bejo Suroso mengatakan, pergerakan tanah di Dusun Sikidang mengakibatkan 12 rumah rusak dan terancam.
"Tadinya 10 rumah, tambah 2 jadi 12 rumah (terdampak),"katanya, Selasa (2/3/2021)
Longsor juga mengancam gedung TK Cokroaminoto di wilayah itu. Untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan, bangunan sekolah itu telah dikosongkan. Kegiatan sekolah itu sementara waktu akan dipindah di gedung TPQ.
Bejo mengatakan, warga juga membongkar dua kandang milik warga karena terdampak pergerakan. Terkait rumah-rumah warga yang terancam, Bejo berharap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara membantu memfasilitasi proses relokasi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, pergerakan tanah di Desa Gumingsir telah berlangsung sejak lama, sekitar tahun 2009. Hanya akhir-akhir ini pergerakannya semakin parah karena intensitas hujan yang tinggi.
Ia pun memastikan tidak ada warga yang tinggal di pengungsian karena bencana ini. Warga terdampak mengungsi secara mandiri ke rumah warga lain yang aman hanya jika terjadi hujan berintensitas tinggi. Ini dilakukan untuk menghindari risiko longsor yang mengancam tempat tinggal mereka.
"Curah hujan masih akan tinggi sampai Maret. Maka dari itu untuk warga (berisiko) diharap bisa evakuasi mandiri saat terjadi hujan lebih dari 6 jam," katanya. (Tribun Timur/Tribun Jateng/ Khoirul Muzaki)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BREAKING NEWS : Tiga Warga Diduga Tertimbun Material Longsor di Majene
Baca juga: Siang Ini Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Ditutup, Akan Diloloskan 600.000 Peserta
Baca juga: Ditemukan Mayat Bayi Laki-laki di Sragen, Diduga Dilahirkan Tanpa Bantuan Medis
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Cilacap Bus Wisata Razka vs GranMax, Berawal dari Mendahului Truk
Baca juga: Dijuluki Hottest Mommy, Wulan Guritno Tahu, Ungkap Rahasia Tubuh Ideal: Jangan Makan Gula