Wihaji
Tilik Balita Penderita Hidrosefalus Batang, Bupati Wihaji Akan Bantu Operasional
Khoirul Mursid, anak laki-laki dari pasangan Nur Rofiq dan Umi Marifah hanya bisa berbaring di rumahnya, di Desa Banteng.
Penulis: dina indriani | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis : Dina Indriani
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Khoirul Mursid, anak laki-laki dari pasangan Nur Rofiq dan Umi Marifah hanya bisa berbaring di rumahnya, di Desa Banteng, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.
Selama dua tahun, Khoirul harus menerima rasa sakit karena menderita hidrosefalus.
Selain lingkar kepala yang membesar, ia juga harus menahan rasa sakit akibat selang yang tertancap di kepalanya usai menjalani operasi.
Walaupun operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan, kedua orang tuanya harus menyiapkan uang Rp 2 Juta tiap bulan untuk operasional kontrol ke rumah sakit Tugu Semarang.
Uang sebesar itu, bagi orang tua Khoirul Mursid sangat besar karena hanya mengandalkan gaji ayahnya sebagai buruh bangunan.
“Kondisi setelah dioperasi sudah lebih baikan, cuman kepalanya sudah tidak bisa mengecil lagi,” tutur Ayah Khoirul, Nur Rofik, Selasa (16/3/2021).
Rofik mengatakan anaknya bisa menjalani operasi lagi, namun dengan risiko yang sangat besar ia harus mengurungkan niatnya.
Kedua orang tua Khoirul Mursid sedikit terobati dengan hadirnya Bupati Batang Wihaji di kediamannya.
“Saya harap ada bantuan dari Bupati, agar biaya operasional setiap bulannya dapat bantuan untuk kontrol ke rumah sakit,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wihaji menyerahkan bantuan uang sebesar Rp 2 juta dan paket sembako kepada orang tua Khoirul Mursid.
Sementara Bupati Batang Wihaji mengatakan Pemkab berusaha untuk membantu menangani secara kesehatanya.
“Dari laporan Kepala Puskesmas Tersono sudah termonitor sejak lahir dan sudah tertangani sejak awal hingga memberi rujukan untuk operasi di rumah sakit Tugu Semarang,” ujarnya.
Dikatakannya, tugas Pemkab Batang sekarang berupaya semaksimal agar kondisi kesehatanya bisa lebih baik lagi.
“Karena sudah dioperasi dan di kepalanya dipasangi selang supaya cairanya tidak membesar, Alhamdulilah dari hasil terakhir di laboratorium lingkar kepala sudah tidak membesar,” ujarnya.
Wihaji menyatakan siap membantu biaya operasional transportasi setiap bulan untuk kontrol ke Semarang.
“Semoga saja cepat sembuh, untuk biaya operasional kita bantu minimal untuk transportasi biaya kontrol ke rumah sakit Semarang,” pungkasnya.