Berita Viral
Cerita Ngeri Wanita yang Pernah Dijadikan Budak Seks Davies: Dia Punya Kandang Pemberian Hukuman
Salah seorang mantan budak seks tersebut membeberkan apa yang dialaminya dan mendesak perempuan lain untuk berani berbicara
Orangtuanya mengingat pria tersebut sebagai seseorang yang sangat mengontrol, misoginis, dan keras kepala soal hak laki-laki.
"Ketika bertemu dengannya, saya merasa direndahkan, orangnya tidak sopan, dan cari perhatian," ungkap ibu Felicity, Dianne Bourke.
Dan menurut Diana, Davis tidak menyembunyikan sifat pengendalinya dan bagaimana ia seolah berkuasa atas putrinya.
"Saya ingat memberitahu suami saya, 'Kita ada dalam masalah besar. Pria ini sangat berbahaya'," ungkapnya.
Davis dengan cepat menjadi dekat dengan keluarga Felicity dan mulai melakukan kekerasan fisik.
"Waktu itu kami baru berpacaran selama empat bulan ketika ia meninju wajah saya di jalan," tutur Felicity.
Pria itu juga memintanya menandatangani kontrak yang menyatakan "penyerahan dan pelayanan" Felicity padanya.
Kekerasan ini, menurut Davis, adalah bagian dari hubungan master dengan hamba BDSM, kegiatan seksual yang melibatkan disiplin, dominasi, perilaku sadis, dan penyerahan, di antara keduanya.
Setelah enam bulan menjalani hubungan, Davis mulai memaksa Felicity untuk menulis semua kegiatan yang dilakukannya dalam buku yang harus diserahkan kepada Davis.
Ratusan halaman tulisan tangan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 itu berisi cerita tindakan kekerasan dan kontrol koersif yang dilakukan Davis.
"Ia bisa membaca pikiran saya, ia tahu segalanya tentang saya," kata dia merujuk pada isi catatan harian itu.
Dia juga pernah beberapa kali diikat dengan rantai besi.
"Saya pernah diikat dengan rantai yang diikatkan ke kaki meja makan. Dan dia juga memiliki kandang tempat pemberian hukuman."
Felicity mengatakan masa kurungan terlamanya adalah tiga hari. Ia juga pernah dipaksa menjadi "pekerja seksual" untuk melayani pria yang masuk dalam kelompok Davis.
Penyelidikan ABC membuat polisi bergerak