Kecelakaan
Warganet yang Sebut Bus PO Haryanto Tidak Ngeblong Lampu Merah Silakan ke Kantor Polisi Jadi Saksi
Dia telah memerintahkan tim penyidik supaya menggali informasi secara detail guna memastikan kendaraan mana yang menerobos lampu lalu lintas.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Agus Iswadi
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Sarwoko mengatakan, saat ini sopir bus, Yuda Ardianto (32) warga Denpasar Bali belum ditahan dan masih diamankan di Kantor Unit Laka Satlantas Polres Karanganyar.
Pasca kejadian, anggota telah mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Hingga saat ini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan terkait kecelakaan tersebut baik dari pihak bus dan warga sekitar.
"Teman-teman piket mendatangi lapangan (lokasi). Kemudian infomasi awal bus ngeblong. Kita tidak serta merta memempercayai itu kan. Itu kan baru informasi awal. Tetap ditindaklanjuti untuk penanganan lebih lanjut baik penyidikan maupun penyelidikan," terangnya.
Dia telah memerintahkan tim penyidik supaya menggali informasi secara detail guna memastikan kendaraan mana yang menerobos lampu lalu lintas.
Hingga saat ini kepolisian belum bisa menyimpulkan karena terkait kecelakaan tersebut masih dalam penanganan.
"Kita perbanyak keterangan saksi," ucapnya.
Sopir sudah diperiksa kelengkapan surat-suratnya dalam berkendara dan kondisi fisiknya.
"Surat-surat lengkap. Kondisinya sehat," ungkap AKP Sarwoko.
Sementara itu terkait komentar netizen yang menganggap bus tersebut tidak menerobos lampu merah, lanjutnya, bisa mendatangi Kantor Unit Laka Satlantas Polres Karanganyar untuk membantu kepolisian dengan memberikan keterangan soal kecelakaan tersebut.
"Kalau ada identitas lengkap kita buatkan berita acara pemeriksaan, kita jadikan saksi. Kemarin sudah saya koordinasikan dengan penyidik bisa dipanggil dilakukan pemeriksaan. Kalau lebih banyak lebih bagus. Keterangan saksi didukung barang bukti dan olah TKP," pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah netizen mengaku melihat kecelakaan bus itu.
Mereka menyatakan bahwa pemotor yang nge-blong lampu merah di lokasi kejadian.
Namun kebanyakan orang yang mengaku melihat kejadian itu tak serta merta membantu polisi untuk menjadi saksi.
Terekam CCTV
Lampu lalu lintas dari arah Sragen-Solo menyala merah pasca kecelakaan lalu lintas antara bus dengan sepeda motor di simpang empat Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Kecelakaan lalu lintas antara bus Nopol B 3744 VGA dengan sepeda motor Supra Nopol AD 6032 AGE itu terjadi pada Minggu (21/3/2021) sore.
Akibatnya pengendara sepeda motor asal Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, Sutarti (49) meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit daerah Solo guna mendapatkan perawatan. Perempuan itu mengalami luka pada bagian kepala.
Diberitakan sebelumnya, semula bus melintas dari arah Sragen menuju ke Solo. Sedangkan sepeda motor melintas dari arah Tasikmadu menuju ke Sragen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com dari Satlantas Polres Karanganyar, saat itu pengendara sepeda motor sempat menghentikan laju kendaraan saat lampu lalu lintas menyala merah.
Selanjutnya, ketika lampu lalu lintas menyala hijau pengendara sepeda motor melaju menuju ke arah Sragen. Saat bersamaan melintas bus dari arah Sragen menuju ke Solo dan terjadilah kecelakaan. Dugaan sementara bus menerobos lampu merah hingga terjadi kecelakaan lalu lintas.
Tukang parkir Masjid Al-Fithroh, Parno menyampaikan, saat terjadi kecelakaan lampu lalu lintas dari arah Sragen-Solo menyala merah.
"Pas des (tabrakan) niku, lampune kula ingeti merah (saya lihat lampu lalu lintas menyala merah). Kula mboten wani nulungi terus kula langsung ten Polsek (saya tidak berani menolong kemudian langsung ke Polsek Kebakkramat)," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/3/2021).
Kecelakaan lalu lintas tersebut juga sempat terekam kamera CCTV Masjid Al-Fithroh yang berada di sisi utara Kantor Kecamatan Kebakkramat.
Meski terhalang pohon palm di depan kantor kecamatan, terlihat detik-detik kecelakaan antara bus dengan sepeda motor itu.
Terlihat dari tayangan kamera CCTV, sepeda motor tertabrak bus di jalur sisi timur atau Sragen-Solo.
Akibat kecelakaan itu pengendara sepeda motor terpental hingga jalur sisi barat atau Solo-Sragen.
5 Anak Jadi Yatim Piatu
Tragedi kecelakaan di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar membawa duka yang bekepanjangan untuk keluarga.
Tak hanya kabar meninggalnya Sutarti (49) warga Dukuh Taraman, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen tewas karena tertabrak bus, pada Minggu (21/3/2021) sore.
Tetapi ada lima anak yang kemudian harus menghidupi sehari-hari sendiri setelah kepergian ibunya.
Usut punya usut, Sutarti adalah tulang punggung keluarga dan punya lima orang anak.
Ketua Dukuh Taraman RT 12, Mulyadi mengatakan, sehari-hari Sutarti berjualan sayur yang dijajakan ke warga sekitarnya.
"Dia jualan lombok, bayam, hingga beras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Mulyadi kepada TribunSolo.com, Senin (22/3/2021).
Lebih lanjut dijelaskannya, suami Sutarti sudah pergi meninggalkan anak dan istrinya kurang lebih tujuh bulan yang lalu.
"Sehingga Sutarti otomatis yang jadi kepala keluarga dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya," katanya.
Anak pertama korban dan anak keduanya saat ini berada di papua.
Sementara anaknya yang nomor tiga dan nomor empat menempuh pendidikan di pondok pesantren di Jawa Timur.
"Anaknya yang nomor tiga dan empat ada di salah satu ponpes di Ngawi," akunya.
"Dan yang terakhir anak laki-lakinya berusia lima tahun. Dia dirawat oleh neneknya sekarang," ujarnya.
Kondisi Mengenaskan
Sebuah bus PO Haryanto menabrak seorang pengendara sepeda motor bernama Sutarti di simpang empat Kemiri, Dukuh Winorejan, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Minggu (21/3/2021) sekira pukul 15.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui mengendarai sepeda motor Honda Supra bernopol AD-6032-AGE.
Sebelum kejadian, korban melaju dari arah Tasikmadu menuju ke arah barat.
Sutarti sempat berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah.
Saat rambu berwarna hijau, Sutarti kemudian melajukan kendaraannya.
Nahas, di tengah perjalan, bus PO Haryanto bernopo B-3744-VGA melaju kencang dan menerobos lampu merah.
Kecelakaanpun tidak bisa terelakkan.
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan korban masih dalam kondisi sadar saat akan dibawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo, namun setelah menjalani perawatan korban meninggal dunia.
"Korban meninggal saat dirawat di rumah sakit," ujar Sarwoko.
Sepeda motor yang dikendarai korban sampai ringsek.
Kini sopir diamankan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(*)